Home » Sejarah » Indahnya Bundaran Alun-Alun Tugu Malang yang Bersejarah

Indahnya Bundaran Alun-Alun Tugu Malang yang Bersejarah

Alun-alun menjadi simbol ikon setiap Kota di Indonesia. Jika Anda berkunjung ke suatu Kota tentu akan sangat terasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi alun-alunnya dan bersantai di sana. Begitu juga ketika Anda mengunjungi Kota Malang, Anda wajib mengunjungi alun-alun yang ada disana. Alun-alun yang ada di Kota Malang ada 2 yakni Alun-alun Merdeka Malang yang berada persis di depan Masjid Agung Jami’ Malang dan Alun-alun Tugu yang berada persis depan Balai Kota Malang.

Alun-Alun Tugu Malang menjadi salah satu sejarah dibalik berdirinya Malang. Ada banyak aktivitas santai yang dapat Anda lakukan di sini, apa saja itu? Berikut Kami berikan ulasan mengenai alun-alun satu ini.

Sumber IG @febry0205
Pesona Alun-alun Tugu Malang saat Siang Hari, Sumber IG @febry0205

Sejarah Alun-Alun Tugu Malang

Alun-alun Tugu dulu bernama Alun-alun Bundar Malang yang dibangun pada tahun 1920 oleh orang Belanda bernama Thomas Karsten. Alun-alun ini memiliki sebuah tugu yang terletak di tengah yang dikelilingi oleh kolam teratai yang cantik. Letak alun-alun ini berada di depan Balai Kota Malang. Alun-alun ini merupakan simbol kekuasaan pemerintah Belanda pada masanya.

Awalnya taman alun-alun ini diberi nama JP Coen Plein dengan maksud sebagai bentuk penghormatan kepada Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1945 pondasi tugu yang berada di tengah alun-alun dibangun, namun dihancurkan oleh BelAnda saat menguasai Kota Malang. Hingga pada tahun 1952, tugu kembali dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953.

Bentuk monumen tugu adalah bambu runcing setinggi 10 meter yang merupakan simbol dari salah satu senjata bersejarah Indonesia saat melawan penjajahan. Di bagian tugu juga terdapat aksen rantai yang menggambarkan persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Pada bagian bawah monumen berbentuk bintang yang terdiri dari 17 pondasi dan memiliki 8 tingkat.  Tangga tugu ini berbentuk 4 dan membentuk sudut 5 yang jika semua angka dikombinasikan akan membentuk tanggal kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Pada masa sekarang tempat ini terbagi menjadi beberapa bagian dan sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun para pelancong yang datang ke Kota Malang. Pada bagian luar terdapat pagar semen dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan trotoar yang biasa digunakan untuk bersantai. 

Di dalam alun-alun Anda akan disambut oleh banyak bunga yang tumbuh di atas rumput hijau yang luas. Anda juga dapat menikmati keindahan bunga teratai yang berada di kolam sekitar tugu apabila sedang mekar. Anda dapat datang pada pagi hari jika ingin melihat bunga teratai mekar. Selain itu Anda juga dapat menikmati air mancur warna-warni yang indah pada malam hari dan jika Anda berkunjung pada  akhir pekan, Anda dapat menjumpai dua bus yang akan mengajak Anda berkeliling menuju beberapa spot menarik di Kota Malang.

Sumber IG @740aerialvideography
Pesona Alun-alun Tugu Malang saat Malam Hari, Sumber IG @740aerialvideography

Wisata Dekat Alun-Alun Tugu Malang

Selain berkunjung ke Alun-Alun Tugu Malang, Anda juga dapat mengunjungi 3 kampung unik yang berada di dekat alun-alun. Setiap kampung memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut 3 kampung yang wajib Anda kunjungi,

1. Kampung Tridi Malang

Kampung ini merupakan kampung paling dekat dengan alun-alun, yaitu sekitar 3 menit berkendara. Di Kampung Tridi ini Anda akan menemukan banyak mural-mural cantik yang terlukis di dinding-dinding rumah warga sekitar. Kampung ini mirip dengan Kawasan Haji Lane di Singapura. Anda dapat mengambil foto yang bagus jika mengunjungi kampung ini.

2. Kampung Warna-Warni Jodipan Malang

Jika Anda akan mengunjungi Kampung Jodipan, Anda hanya perlu melintas jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Tridi dengan Kampung Jodipan. Di kampung ini Anda akan menemukan banyak warna-warni rumah dengan warna-warna khasnya masing-masing. Anda dapat mengambil foto cantik di perkampungan ini.

3. Kampung Biru Arema Malang

Bagi Anda pecinta klub sepak bola Arema Malang, mengunjungi kampung ini akan menjadi pilihan yang pas. Di sini Anda akan disuguhkan atmosfer bernuansa serba biru sesuai dengan warna simbol Arema. Untuk menuju kampung ini Anda hanya memerlukan waktu 3 menit saja dari alun-alun Tugu.

Rute menuju Alun-Alun Tugu Malang

Sumber IG @740aerialvideography
Alun-alun Tugu Malam yang Mempesona, Sumber IG @740aerialvideography

Ada beberapa cara yang dapat Anda pilih menuju alun-alun Tugu. Jika Anda sudah berada di Stasiun Malang Kota Baru, Anda hanya perlu menempuh waktu sekitar 2 menit dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dan jika Anda memilih untuk berjalan kaki akan memakan waktu 3 menit saja. 

Bagi Anda yang datang melalui Bandara Abdul Rachman Saleh Anda dapat menggunakan taksi bandara menuju alun-alun dengan jarak tempuh 30 menit perjalanan. Anda tidak dapat menemukan kendaraan umum, seperti angkot di bandara karena berada di komplek militer. Sedangkan bagi Anda yang datang melalui Terminal Arjosari, Anda akan menempuh perjalanan selama 19 menit menuju alun-alun dengan menggunakan angkot jurusan Arjosari-Landungsari (AL) kemudian turun di Jalan Tugu.

Itu tadi sedikit ulasan mengenai Alun-Alun Tugu Malang yang memiliki nilai sejarah dan keindahannya. Tentu akan sangat disayangkan apabila Anda melewatkannya ketika berkunjung ke Kota Malang. Semoga artikel ini bermanfaat. Sekian. Terima kasih.

Leave a Comment