Jogja, atau Yogyakarta, adalah sebuah kota yang tak hanya kaya akan sejarah budaya, tetapi juga memiliki pesona alam yang memukau. Di antara berbagai tempat menarik di Jogja, Alun-Alun Utara adalah salah satu yang selalu berhasil memikat hati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tahukah Anda Alun-Alun Utara Jogja sekarang sudah direnovasi lebih baik lagi?.
Nah, dalam artikel ini mari kita telaah secara mendalam tentang segala hal terkait dengan Alun-Alun Utara Jogja saat ini. Banyak perubahan yang membuat alun-alun menjadi tampak lebih indah.
Daftar isi
Sejarah Singkat Alun-Alun Utara
Sejarah Alun-Alun Utara Jogja mengawali langkahnya pada abad ke-18, ketika Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan pembangunannya. Awalnya, tempat ini dijadikan pusat upacara kerajaan dan menjadi jantung dari kegiatan pemerintahan saat itu.
Alun-Alun Utara Jogja sekarang berbeda dari masa lalu. Pada awalnya alun-alun ini berupa tempat berpasir yang berguna untuk tempat latihan para prajurit dan untuk memperlihatkan kemampuan para prajurit. Selain itu, rakyat juga boleh menggunakan tempat ini dengan tujuan “tapa pepe” atau bentuk kegiatan agar sultan mendengar yang disampaikan oleh rakyat.
Seiring berjalannya waktu, Alun-Alun Utara mengalami transformasi signifikan. Dari sebuah pusat administratif yang serba formal, tempat ini telah berubah menjadi ikon pariwisata Jogja yang menawarkan berbagai hiburan dan atraksi menarik. Kini, Alun-Alun Utara menggabungkan nuansa tradisional dengan sentuhan modern yang mengundang decak kagum dari para pengunjung.
Keunikan Alun-Alun Utara Jogja Sekarang
Selain wisata Alun-Alun Kidul Yogyakarta, ada juga wisata Alun-Alun Utara Yogyakarta. Nah, bagi Anda yang belum tahu, ini dia beberapa revitalisasi keunikan Alun-Alun Utara Jogja sekarang.
1. Filosofi Lautan Pasir
Salah satu hal yang paling mencolok dari Alun-Alun Utara Jogja sekarang adalah keindahan pasir lembut yang menyelimuti seluruh alun-alun. Perlu Anda ketahui bahwa lautan pasir tanpa pantai ini melambangkan Ketuhanan Yang Maha Tak Terhingga yang bermakna bahwa Tuhan tidak memiliki batas. Wisatawan dapat menyaksikan dan bahkan merasakan atmosfer zaman dahulu saat mengelilingi area ini.
Itu salah satu filosofi yang mendasari revitalisasi alun-alun sekarang. Sehingga alun-alun utara ini harus dipenuhi oleh pasir lembut yang khas bukan rerumputan hijau yang tumbuh sembarang. Bahkan sebelum revitalisasi, banyak sampah juga yang mengotori area alun-alun ini. Jadi wajar sultan menghendaki revitalisasi ini.
2. Dua Pohon Beringin Di Tengah Alun-Alun
Terdapat dua pohon beringin yang tetap ada meskipun revitalisasi Alun-Alun Utara Jogja terlaksana. Dua pohon beringin ini memiliki nama yang unik yaitu Kiai Dewandaru yang terletak di sebelah barat dan Kyai Wijayandaru yang terletak di sebelah timur. Masing-masing pohon ini berada di dalam alun-alun.
Pohon beringin ini sendiri membawa simbol yang melambangkan keselarasan dan keseimbangan. Lebih lanjut lagi, simbol ini memperlihatkan keseimbangan dan keselarasan ketika manusia berhubungan dengan Tuhannya dan juga dengan manusia lainnya. Anda bisa melihat kedua pohon beringin ini terlihat indah dengan dikelilingi lautan pasir di sekitarnya.
Selain itu, pesan simbolis ini dielaborasi dengan bagian barat Alun-Alun Utara Jogja sekarang bahkan sudah lama merupakan Masjid Gedhe Yogyakarta. Ini jelas memperkuat pesan bahwa filosofi pohon beringin Kyai Dewandaru merupakan gambaran hubungan manusia dengan Tuhannya. Sedangkan pohon beringin Kyai Wijayandaru di sebelah timurnya adalah Pasar Beringharjo yang menjadi gambaran hubungan manusia dengan manusia.
3. Revitalisasi Sumbu Filosofis Alun-Alun
Bagi Anda yang belum tahu, terdapat sumbu filosofis dari Alun-Alun Utara Jogja dan memang Alun-Alun Utara Jogja sekarang maupun di masa lalu sudah memiliki sumbu filosofis. Sumbu filosofis ini sendiri merupakan garis imajiner yang terbentang dari Gunung Merapi melewati Tugu Jogja yang kemudian sampai Alun-Alun Utara Jogja dan diteruskan sampai Laut Selatan.
Sumbu filosofis memperlihatkan lima anasir pembentuk seperti api dari Gunung Merapi, tanah dari tanah Yogyakarta, air dari Laut Selatan, serta angin dan angkasa. Dari lima anasir ini memperlihatkan adanya keselarasan dan keseimbangan antara alam, manusia, dan Tuhannya.
4. Ruang Terbuka Hijau yang Menyegarkan
Taman-taman yang terawat dengan baik adalah bagian tak terpisahkan dari Alun-Alun Utara. Mereka bukan hanya memberikan kesan estetika, tetapi juga menjadi tempat yang ideal untuk berkumpul, bersantai, dan menikmati udara segar di tengah kesibukan kota. Anda bisa menikmati pemandangan Alun-Alun Utara Jogja sekarang dari sekitar alun-alun tersebut.
5. Kuliner Khas dan Tempat yang Tak Terlupakan
Pengalaman di Alun-Alun Utara tak akan lengkap tanpa mencicipi kuliner khas Jogja seperti wedang ronde Jogja, gudeg, angkringan, dan sebagainya. Warung-warung makan tradisional yang tersebar di sekitar area ini menyajikan hidangan lezat yang memanjakan lidah. Dari gudeg legendaris hingga sate kambing yang lezat, setiap hidangan memiliki cita rasa yang menggugah selera.
Anda juga bisa mengunjungi kafe-kafe dekat Alun-Alun. Kafe-kafe ini juga menyediakan berbagai hidangan khas kekinian. Bahkan Anda juga bisa mendapatkan hiburan musik yang menarik di tempat-tempat ini.
Keindahan Baru Alun-Alun Utara Jogja Sekarang
Alun-Alun Utara Jogja tetap memancarkan daya tariknya sebagai destinasi wisata unggulan. Dengan memadukan keindahan alam, kearifan lokal, dan hiburan modern, tempat ini berhasil mempertahankan pesonanya. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan magisnya Alun-Alun Utara Jogja dalam perjalanan Anda berikutnya ke kota ini.
Nah, itu dia pesona terbaru dari Alun-Alun Utara Jogja sekarang. Masih banyak informasi mengenai wisata Yogyakarta dan sekitarnya hanya di Go Trip Indonesia. Terus ikuti informasi bermanfaat lainnya tentang wisata dan travel hanya di sini.