Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Surabaya memiliki banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi. Ada banyak tempat wisata bertemakan alam, taman bermain, dan lain sebagainya. Bagi Anda yang ingin mencoba wisata dengan nuansa yang berbeda, mengunjungi Balai Kota Surabaya bisa menjadi alternatif wisata yang menarik.
Mengapa mengunjungi Balai Kota menjadi hal yang meanarik? Sebab Balai Kota ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kota Surabaya, namun juga memiliki nilai sejarah dan memiliki arsitektur gedung yang unik sehingga patut untuk Anda ketahui.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi-informasi menarik seputar Balai Kota Surabaya, berikut ulasannya.
Daftar isi
Sejarah Menarik Balai Kota Surabaya
Surabaya sebagai Resort Gemeente (Haminte) secara resmi mulai berdiri pada tanggal 1 April 1906. Sebelumnya Surabaya merupakan bagian dari karesidenan Pemerintah Haminte yang dijalankan oleh Dewan Haminte yang diketuai oleh asisten residen sebagai Kepala Daerah.
Tahun 1916 diangkat Wali kota Surabaya pertama, A. Meyroos yang bertugas sampai tahun 1921 yang bertugas sampai tahun 1921. Kemudian wali kota kedua Surabaya, G. J. Djikerman mulai membangun gedung Balai Kota pada tahun 1923 dan resmi ditempati mulai tahun 1927.
Nama Djikerman sendiri sekarang diabadikan menjadi sebuah nama jalan, yaitu Djikermannstraat yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Yos Sudarso.
Setelah Republik Indonesia diproklamirkan, dilantiklah Radjamin Nasution sebagai Wali kota Kota Besar Surabaya. Berdasarkan Penpres 1959 No. 16 maka ditetapkan Wali kota menjadi Kepala Daerah Kota Surabaya. Tahun 1965 Kotapraja Surabaya resmi menjadi Kotamadya.
Baca Juga : Jembatan Merah Surabaya Yang Bersejarah (Foto, Lokasi + Sejarah)
Gedung Balai Kota ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama G. Cosman Citroen dengan gaya arsitektur modern yang disesuaikan dengan iklim Indonesia yang tropis. Untuk pelaksanaan pembangunan sendiri, dipimpin oleh H. V Hollandsche Beton Maatschappij dan menghabiskan dana pembangunan sekitar 1000 gulden. Sehingga, pada awal peresmian gedung ini dikenal juga dengan sebutan seribu gulden.
Ukuran gedung utama Balai Kota memiliki panjang 102 meter dan lebar 19 m. Konstruksi bangunan terdiri dari tiang-tiang pancang beton yang ditanam. Dinding-dinding gedung tersusun dari bata dan semen. Atap gedungnya terbuat dari rangka besi dan ditutup dengan sirap yang kemudian sekarang diganti dengan genteng.
Pada tahun 1937, Balai Kota ini digunakan sebagai tempat penyambutan bagi Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard Feesten ketika berkunjung ke Surabaya. Balai Kota ini memiliki sebuah bunker yang terdapat di bagian belakang gedung utama dan dijadikan sebagai tempat wisata bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat ini. Gedung ini juga termasuk kedalam wisata heritage Surabaya dan bisa Anda coba secara gratis.
Taman Surya Surabaya
Selain mengunjungi gedung Balai Kota Surabaya, Anda juga dapat berkunjung ke Taman Surya yang berada persis di depan gedung. Taman Surya ini juga dikenal sebagai Taman Balai Kota Surabaya. Taman ini memiliki suasana hijau dengan banyak tanaman bunga. Taman ini merupakan taman resmi pemerintah Kota dan terkadang dijadikan tempat penerimaan tamu, upacara dan lain sebagainya.
Taman Balai Kota ini tidak memiliki fasilitas bermain anak layaknya taman kota lain. Namun, taman ini tetap asyik untuk dikunjungi, salah satunya karena terdapat sebuah air mancur yang terdapat di tengah taman dengan ukuran yang cukup besar.
Selain di tengah taman, ada sejumlah air mancur lain di pinggir taman yang tidak kalah menarik. Pada saat malam hari, semua air mancur akan tampak sangat indah karena lampu hias yang menghiasi sekeliling air mancur.
Pemandangan di Taman Surya Balaikota ini cukup menarik dan bisa dijadikan spot untuk berfoto. TBeraneka ragam bunga yang indah juga turut melengkapi keindahan Taman Balai Kota. Di taman ini juga terdapat beberapa hewan peliharaan yang dirawat langsung oleh ibu walikota Surabaya.
Taman Balai Kota ini Anda bisa datang ke tempat ini sekitar jam 15.00 WIB hingga 16.00 WIB, jam-jam tersebut cuaca tidak begitu terik dan udara cukup sejuk. Taman ini tutup saat hari libur.
Harga Tiket Masuk dan Informasi Wisata
Untuk mengunjungi Balai Kota, Anda tidak akan dikenakan biaya. Begitu juga jika Anda ingin mengunjungi Taman Surya yang berada di depan gedung. Gedung Balai Kota dibuka setiap hari untuk wisata, namun disarankan bagi Anda yang ingin mengunjungi gedung ini untuk datang pada hari jum’at, sabtu, dan minggu.
Untuk dapat masuk kedalam gedung Balai Kota Anda bisa mengikuti tour gratis yang diadakan pemerintah Kota Surabaya, melalui tour Surabaya Heritage Track (SHT) dan Tourist Information Center (TIC). Jika Anda datang berwisata secara mandiri atau individu, Anda hanya dapat melihat gedung dari luar saja.
Lokasi dan Rute Menuju Balai Kota
Lokasi gedung Balai Kota ini berada di Jalan Walikota Mustajab, No. 59, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya. Rute menuju lokasi ini terbilang mudah. Jika Anda menggunakan kendaraan umum Anda bisa menaiki bus dengan kode P, N, DKB, E, S, atau LK dan turun di depan gedung Balai Kota langsung atau di depan Taman Surya.
Jika Anda ingin merasakan sensasi berbeda dengan mencoba berjalan kaki sambil menikmati suasana kota Surabaya, Anda bisa berjalan kaki dari pusat kota Surabaya. Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas tour yang disediakan pemerintah kota Suabaya, yaitu tour Surabaya Heritage Track (SHT) dan Tourist Information Center (TIC) yang akan mengantar Anda sampai di lokasi.
Itulah ulasan mengenai gedung Balai Kota Surabaya yang menyimpan cerita sejarah menarik dan layak untuk dikunjungi apabila berkunjung ke kota Surabaya. Selain dapat berwisata ke gedung Balai Kota, Anda dapat mengunjungi Taman Surya dan bisa bersantai di sana sambil melihat keunikan gedung Balai Kota dari luar gedung.
Semoga artikel ini membantu. Jangan lupa share dan nantikan artikel-artikel menarik lainnya. Sekian dan terima kasih.