Home » Sejarah » Menelisik Keindahan Candi Badut Malang

Menelisik Keindahan Candi Badut Malang

Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang harus dijaga kelestariannya. Dari sekian banyaknya peninggalan sejarah, salah satu yang paling banyak adalah bangunan candi. Jika selama ini peninggalan candi yang paling terkenal adalah candi Borobudur di Magelang, di Malang juga terdapat peninggalan candi yang patut Anda kunjungi. Candi tersebut bernama Candi Badut. Candi Badut Malang ini memiliki nama yang unik dan juga merupakan candi tertua di Jawa Timur. Bagi Anda yang penasaran dengan candi tersebut, berikut Kami berikan ulasannya.

Candi Badut Malang, Sumber IG @darmawanfleming
Pesona Keindahan Candi Badut Malang, Sumber IG @darmawanfleming

Sejarah dan Keunikan Candi Badut Malang

Candi Badut Malang ditemukan pada tahun 1921 yang masih berupa gundukan bukit batu. Seorang kontrolir bangsa Belanda bernama Maureen Brecher adalah yang pertama memberitakan keberadaan candi ini. Candi ini diduga sebagai candi tertua di Jawa Timur dan diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga dimana merupakan masa dimulainya pembangunan candi-candi di Jawa Timur. 

Beberapa ahli purbakala meyakini bahwa Candi Badut Malang dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Hal ini tertulis pada Prasasti Dinoyo (tahun 682 Caka atau 760 M) yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang yang menjelaskan bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan adalah di daerah Dinoyo.

Prasasti Dinoyo sendiri disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dalam prasasti terdapat tulisan yang menceritakan masa pemerintahan Raja Dewasimba dan putranya, Sang Liswa, dimana masa tersebut merupakan masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan. Candi Badut Malang memiliki ciri khas pahatan Kalamakara pada ambang pintunya yang membedakan candi ini dengan candi lainnya di Jawa Timur. Selain itu pada relief kepala raksasa, umumnya pada candi di Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah namun pada candi ini tidak.

Keunikan lain dari candi ini adalah tubuh Candi Badut Malang yang tambun lebih mirip dengan bangunan candi di Jawa Tengah. Candi ini juga disebut mirip dengan Candi Dieng di Jawa Tengah dalam bentuk reliefnya yang simetris. Maka dari itu Candi Badut Malang dipercaya memiliki gaya bangunan peralihan gaya bangunan klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. 

Candi Badut Malang, Sumber IG @astrid_ucrid
Estetika Candi Badut Malang yang Mengagumkan, Sumber IG @astrid_ucrid

Ada beberapa versi mengenai penamaan Candi Badut Malang ini, yang pertama, nama Badut dipercaya berasal dari nama sebuah pohon yang bernama pohon badut (sejenis pohon nangka) yang banyak tumbuh di dusun sehingga dusun tersebut dinamakan dusun badut. Yang kedua, nama tersebut diambil dari nama kecil Raja Gajayana yaitu Liswa yang bermakna anak komedi (jenaka) dan orang Jawa menyebut istilah tersebut sebagai badut. Dan yang ketiga, nama badut berasal dari perbandingan nama Candi Mendut, dimana badut berasal dari kata Badut yang berarti cahaya bintang Agastya. 

Fasilitas dan Tiket Masuk Candi Badut Malang

Meski bukan wisata utama di Malang, namun Candi Badut memiliki fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas yang terdapat di sini, berupa toilet, Mushola, dan juga beberapa kios makanan di sekitar candi yang dapat Anda kunjungi. Untuk lahan parkir sendiri Anda dapat memarkirkan kendaraan Anda di lapangan samping kawasan candi, namun Anda harus berhati-hati dalam menjaga kendaraan Anda karena tidak adanya tukang parkir di sini. 

Untuk tiket masuk Candi Badut Malang, pengelola tidak menerapkan tarif tertentu hanya seikhlasnya membayar untuk biaya perawatan candi.  Candi ini buka mulai pukul 08.00 wib sampai pukul 15.00 wib. Jika Anda berkunjung secara rombongan Anda perlu melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak pengelola candi. 

Lokasi dan Rute Candi Badut Malang

Candi Badut Malang secara administratif berada di Dusun Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini terletak sekitar 15 menit berjalan kaki ke arah timur dari Universitas Ma Chung. Dari Masjid Agung Jami’ Kota Malang sekitar 5,2 km atau waktu tempuh 15 menit menggunakan kendaraan rodat emapt. Anda dapat mencapai lokasi candi, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Candi Badut Malang, Sumber IG @ipunk_poe
Bagian Dalam Candi Badut Malang, Sumber IG @ipunk_poe

Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat melewati rute paling mudah melalui Jalan Retawu di sebelah utara Museum Brawijaya. Kemudian ikuti jalan menuju arah barat melewati Jalan Bondowoso, Jl. Raya Tidar, Jl. Puncak MAndala, Jl. Puncak Yamin, Jl. Esberg. Lalu anda belok kanan melewati ujung Jl. Himalaya yang merupakan pangkalan mikrolet trayek Arjosari-Tidar. Dari pangkalan tersebut Anda akan menemui Jl. Candi dimana lokasi candi berada di kiri jalan depan TK Dharma Wanita II Karang Besuki.

Bagi Anda yang berkunjung ke Candi Badut Malang menggunakan angkutan umum, dari Kota Malang Anda bisa menaiki mikrolet jurusan Arjosari-Tidar dan turun di pojok Jl. Himalaya. Dari situ, Anda harus berjalan ke arah utara kurang lebih 500-300 meter hingga sampai lokasi candi. Setelah mengunjungi Candi Badut Malang tidak ada salahnya Anda berkunjung ke Kampung Jodipan Warna Warni Malang untuk menikmati pesona keindahan kampung yang satu ini.

Bagi Anda yang ingin mengenal sejarah sekaligus berwisata ke tempat yang berbeda tentu mengunjungi Candi Badut akan menjadi pengalaman menarik. Selain akses yang mudah, tarif yang murah meriah menjadi daya tarik lain Candi Badut Malang ini. Jadi tidak ada salahnya memasukkan candi ini kedalam daftar kunjungan Anda di Malang. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Leave a Comment