Jogja memang menyimpan wisata dengan pesona yang tidak terbayangkan. Sehingga wajar jika banyak wisatawan yang berkunjung. Akhir dan awal tahun menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh Wisatawan, terutama Wisatawan yang sibuk bekerja, sekolah, atau kuliah. Karena di waktu tersebut hari libur lebih lama dibandingkan hari biasanya. Sering juga diadakan tour wisata rombongan kerja, sekolah, dan kuliah ke beberapa destinasi wisata di Jogja. Saat akhir dan awal tahun berbondong-bondong Wisatawan datang berlibur ke Jogja atau sambil menyelesaikan keperluan lainnya, baik individu maupun rombongan.
Di Jogja terdapat beragam objek wisata yang kadang membuat Wisatawan bingung untuk memilih objek wisata untuk dikunjungi. Tetapi ada beberapa destinasi wisata di Jogja yang menarik dan biasanya menjadi primadona Wisatawan untuk di kunjungi saat awal dan akhir tahun. Apa saja destinasi wisatanya? Berikut ulasannya dari gotripina.com untuk Anda:
Daftar isi
1. Titik 0 km Jogja
Titik 0 Kilometer Jogja memang tempat favorit wisatawan saat berkunjung ke Jogja apalagi ketika akhir dan awal tahun di tempat ini salah satu puncak dikunjungi oleh Wisatawan, terlebih saat pergantian tahun. Hari-hari biasa ketika sore hari dan malam hari yang setiap hari selalu ramai disesaki oleh para Wisatawan. Baik yang sekedar nongkrong atau menikmati keindahan suasana Kota Jogja sambil berswafoto dengan latar belakang bangunan tua yang masih beridri tegak di masing-masing simpang.

Memang tempat ini bukanlah perempatan pada umumnya yang biasanya hanya terdiri dari lampu lalu lintas dan kendaraan yang berhenti. Namun di Titik 0 km Jogja Anda bisa menemukan area pedestrian yang cukup luas untuk menampung ribuan wisatawan sepanjang harinya. Memang lokasinya yang sangat strategis yaitu diantara gedung-gedung tua bikinan penjajah kolonial Belanda. Sehingga mampu menyulap area ini menjadi bernuansa klasik yang eksotik.
2. Malioboro
Memang nama Malioboro cukup terkesan dibandingkan nama jalan di daerah Yogyakarta yang biasanya diambil dari nama pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Nama Malioboro pada awal pendiriannya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga. Jalan Malioboro dibangun tepat di garis sumbu imajiner Gunung Merapi – Kraton Yogyakarta – Pantai Selatan Jawa, sehingga jalan ini merupakan jalan utama di kawasan Yogyakarta. Kawasan jalan yang ramai akan wisatawan ini memang sejak dulu menjadi pusat nadi kehidupan Masyarakat Jogja.

Pada awal mulanya, Jalan Malioboro adalah jalan dua arah. Namun karena kepadatan lalu lintas yang semakin tidak terbendung, kemudian Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 1980 mengubahnya menjadi 1 jalur yang mengarah ke selatan, dimulai dari pertigaan yang bersebelahan dengan rel kereta api Stasiun Tugu Yogyakarta. Kawasan Malioboro di era modern ini telah bertransformasi menjadi pusat kawasan wisata oleh-oleh dan kuliner di Kota Jogja. Saat ini Jalan Malioboro semakin dikembangkan menjadi cantik untuk membuat para Wisatawan terkenang dan tidak akan melupakan jalan ini di sepanjang waktu.
3. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo namanya identik dengan menjual kebutuhan sehari-hari. Namun Pasar Beringharjo, berbeda dari kebanyakan pasar yang ada di Jogja. Karena di Pasar ini Anda bisa menemukan semua barang kebutuhan. Jadi ketika Anda sedang di Pasar Beringharjo tidak hanya sebatas untuk membeli kebutuhan pokok seperti Beras, Daging, dan Sayuran. Namun lebih dari itu, bisa membeli pakaian, batik, cendramata lainnya seperti uang kuno, barang-barang antik yang tidak akan ditemukan di pasar lainnya.

Walaupun sudah lama berdiri, namun fungsi Pasar Beringharjo sebagai pusat kegiatan ekonomi tidak pernah mati dan terus mengikuti tren pasar. Terlebih saat ini banyak Wisatawan baik dari domestik dan mancanegara. Kemudian membuat Pasar Beringharjo ini menjadi lebih luas fungsinya yaitu sebagai destinasi wisata untuk membeli beragam oleh-oleh khas Jogja.
4. Tugu Jogja
Tugu Jogja ini boleh dibilang tempat yang sangat asyik untuk menghabiskan malam bagi para wisatawan. Karena komplek Tugu sekarang sudah tertata lebih rapi dengan adanya monumen baru di sebelah tenggara sebagai pelengkap kawasan Tugu Yogyakarta. Monumen baru tersebut menegaskan Tugu sebagai filosofi garis lurus imajiner antara Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta, dan Laut Selatan. Apabila Anda melihat dari Kraton Jogja, Tugu Jogja ini bisa tampak dengan jelas di arah utara, karena memang dibangun lurus ke arah utara Kraton. Serta jika Anda beruntung, saat cuaca cerah, dari Kraton Jogja anda bisa melihat Tugu Jogja dan Gunung Merapi yang lurus.

Tugu Jogja menjadi salah satu pusat wisata apalagi ketika malam hari. Karena di sini para Wisatawan bisa melakukan foto dengan latar belakang Tugu Jogja atau sekedar dudukan di taman yang disediakan. Selain itu juga banyak kuliner di sekitar kawasan Tugu Jogja, mulai dari Gudeg, Cafe, Angkringan, ataupun sekedar minuman ringan semuanya ada disini. Apabila anda ingin ke kawasan Tugu Jogja paling tepat adalah malam hari, ketika cuaca sudah tidak panas dan kendaraan lebih lengang yang lalu lalang jadi Anda lebih aman saat ingin take a picture in this.
5. Alun-alun Selatan (Alun-alun Kidul)
Pada setiap pemerintahan termasuk keraton Yogyakarta memiliki alun-alun. Terdapat dua alun-alun di Yogyakarta yaitu Alun-alun selatan atau alun-alun kidul (alkid) yang sampai saat ini masih bisa dijumpai keberadaanya dan letaknya berada di sebelah utara dan selatan dari Keraton Jogja. Kedua alun-alun tersebut milik Keraton Jogja dan kedua alun-alun itu juga memiliki fungsi yang berbeda. Alun-alun utara memiliki fungsi untuk menyelenggarakan kegiatan yang bersifat massal.

Alun-alun kidul dulu dijadikan sebagai tempat untuk melatih ketangkasan para prajurit keraton seperti berkuda, memanah, perang, dan lainnya lainnya. Para prajurit keraton juga sering melatih konsentrasi dengan cara berjalan melewati tengah pohon beringin yang ada di Alun-alun dengan mata tertutup. Menurut kepercayaan atau mitos, barang siapa yang lewat tengah pohon beringin itu semua keinginannya dapat terkabul. Menurut kepercayaan kejawen alun-alun kidul digunakan sebagai tempat istirahat para dewa dan dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan hati.
Namun sekarang dijadikan sebagai destinasi wisata malam. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan ketika Anda berkunjung ke Alun-alun Kidul Jogja meliputi dapat menaiki sepeda tandem dan odong-odong untuk mengelilingi Alun-alun Kidul. Sepeda tandem dan odong-odong dihiasi dengan lampu warna-warni yang didekor dengan menarik. Mengayuh sepeda tandem atau odong-odong dapat menjadi pengalaman yang sangat menarik dan tidak terlupakan. Selain itu, banyak pedagang kuliner yang ada di sekitar Alun-alun kidul seperti wedang ronde, tempura, es goreng, dan masih banyak kuliner lainnya. Di sekitar Alun-alun kidul juga terdapat café, angkringan, lesehan, dan warung kopi. Anda bisa makan atau minum sambil menikmati keindahan kota Jogja saat malam hari.
Bentar lagi akhir tahun 2019 dan akan berganti dengan tahun 2020. Jadi bagi Anda yang akan berwisata ke Jogja, tidak ada salahnya mampir ke destinasi wisata diatas. Destinasi wisata diatas gratis tiket masuk, Anda hanya membayar biaya parkir dan biaya sewa lainnya jika mau menggunakan jasa persewaan. Harga kuliner dan oleh-oleh juga cukup terjangkau di kantong Wisatawan sehingga Anda tidak perlu takut kekurangan budget. Kalau Anda sempat, bisa juga mampir ke Klaten yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Jogja, karena banyak wisata menarik yang ada disana, salah satunya umbul manten klaten.