Home » Desa Wisata » Kampung Melo Desa Wisata Labuan Bajo

Kampung Melo Desa Wisata Labuan Bajo

Jika berbicara tentang Labuan Bajo pastinya tidak akan lepas dengan wisata bahari dan gugusan pulaunya yang indah. Banyak yang menjadikan labuan bajo menjadi destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi setelah Bali.

Tahu kamu, bahwa berlibur ke labuan bajo bukan hanya wisata bahari dan mengunjungi gugusan pulaunya, tetapi ada juga desa wisata disana yang tentunya sudah terkenal dikalangan para wisatawan akan tradisi lokal yang masih dipertahankan.

Mugkin kamu masih belum terlalu tahu tentang desa wisata yang ada di labuan bajo, karena yang sangat terkenal adalah wisata bahari dan gugusan pulaunya, sehingga desa wisata masih jarang dimasukan dalam list tempat yang dikunjungi ketika berlibur ke labuan bajo.

Banyak desa di labuan bajo yang masih mempertahankan adat istiadat dan lingkungan tempat tinggal mereka, yang secara perlahan mulai dipromosikan dan dijadikan sebagai desa wisata.

Salah satu desa wisata yang sangat terkenal di labuan bajo adalah kampung melo, kamu bisa menjadikan kampung melo menjadi desa wisata bisa dikunjungi ketika berlibur ke labuan bajo.

1. Mengenal Kampung Melo

Kampung Melo merupakan desa yang letaknya tidak jauh dari labuan bajo dan posisinya berada pada ketinggian 624 Mdpl. Di desa ini dihuni oleh 1800 suku asli Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT), suasana di desa ini sejuk dan asri hal ini dikarenakan letak dari desa ini berada di ketinggian.

Untuk menuju ke desa ini kamu bisa menempuh perjalanan melalaui trans flores dengan estimasi waktu tiba di desa ini 40 menit perjalanan dari pusat kota labuan bajo. Tak perlu risau akan kondisi jalannya, dikarenakan sepanjang jalan menuju desa ini jalannya dalam kondisi baik atau mulus.

Suasana kampung melo labuan bajo saat menyambut wisatawaan, sumber: travel.detik.com

Sesampainya di kampung melo, kamu akan disambut oleh ketua adat beserta warga kampung dengan ritual adat dari desa ini dengan sikap dan perilaku yang rama serta diiringi dengan musik tradisional. Setelah itu kamu akan diiberikan selendang khas kampung melo yang akan langsung dipakaikan oleh pedamping ketua atau ketua adatnya langsung.

Ini merupakan salah satu tanda resmi bahwa kamu telah diterima di kampung melo, selamjutnya kamu akan diajak menuju rumah ditengah kampung yang disbut rumah gedang dan digunakan sebagai ritual adat lanjutan setelah penyambutan.

Di rumah gendang ketua adat akan membacakan mantra khusus ritual menggunakan bahsa adat dari suku manggarai, setelah itu kamu akan diberikan minuman khusus yaitu sopi dan memakan pinang berisi kapur dan sirih.

Dalam pelaksanaan ritual sebisa mungkin kamu mengikuti rangkaian proses ritual dari awal hingga selesai. Ini sebagai bentuk dari toleransi dari adat istiadat dari kampung melo.

2. Keindahan Kampung Melo

Dengan letaknya yang berada pada ketinggian membuat kampung melo memiliki keindahan alam yang sangat indah dan masih asri. Sejauh mata memandang kamu akan disuguhi dengan pemandangan alam yang hijau dengan deretan perbukitan yang berderet rapi. Ini semua merupakan salah satu hasil dari upaya warga kampung melo dalam pelestarian alam sekitar dari kampung mereka.

Pemandangan alam dari kampung melo, sumber: travel.okezone.com

Suhu dikampung ini bisa mencapai 20-10  derajat celcius ditambah dengan kondisi lingkungan yang masih asri membuat suasana di kampung ini sangat nyaman dan sejuk. Tapi bila kamu yang tidak terbiasa dengan suhu bingan bisa menyiapkan jaket atau pakaian hangat ketika hendak berkunjung ke kampung ini.

Baca juga: Pesona Pemandangan Pulau Komodo

3. Budaya Kampung Melo

Ada beberapa budaya di kampung melo, tetapi yang sangat terkenal dan sudah melekat pada kampung ini adalah tarian khasnya yang bernama Tarian Caci,tarian ini memiliki makna yang melambangkan rasa syukur warga kampung melo kepada leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa.

Bentuk dari rasa syukur mereka adalah ketika desa mereka mendapatkan hasil baik dalam perkebunan atau bisa juga kesembuhan dari penyakit yang diderita. Hal ini merupakan sebuah rasa syukur yang bagi mereka wajib untuk dirayakan, salah satunya lewat sebuah tarian.

Tarian Caci dari suku Manggarai (NTT), sumber: myindonesiann.blogspot.com

Tarian caci adalah tarian khas dari kampung melo suku manggarai. Tarian ini diperankan oleh dua orang pria yang mengenakan pakaian adat khas suku manggarai yang dikususkan untuk sebuah pertarungan. Pertarungan pada tarian ini hanya adegan peragaan bukan merupakan pertarungan sungguhan

Dua orang pria yang memerankan adegan pertarungan, mereka menggunakan atribut tambahan seperti tameng yang terbuat dari anyaman rotan dan senjata cambuk yang terbuat juga dari rotan. Dalam adegan pertarungan akan diringi dengan musik tradisional, sepanjang adengan pertarungan akan ada lawan yang bergantian menyerang target yang menggunakan tameng sebagai pelindungnya dari serangan lawan.

Hal yang unik dari tarian caci khas kampung melo adalah pria yang menjadi target sasaran cambuk dalam adegan pertarungan tersebut, tidak merasa kesakitan justru ia tertawa dan berteriak kegirangan sambil menari hingga tarian selesai dilakukan.

Baca juga: Kuliner Makanan Khas Labuan Bajo

Jika kamu berlibur ke labuan bajo dan ingin memasukan desa wisata kampung melo sebagai desa wisata yang ingin kamu kunjungi ketika berada di labuan bajo, banyak paket wisata labuan bajo tour yang bisa kamu pilih sesuai dengan tempat wisata yang hendak kamu kunjungi untuk menghabiskan waktu liburanmu di labuan bajo.

Sekian informasi mengenai Kampung Melo Desa Wisata Labuan Bajo yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat dan Terimakasih telah membaca.

Leave a Comment