Daerah Istimewa Yogyakarta memang sangat terkenal dengan aneka wisatanya. Yogyakarta seolah tak pernah membuat kita bosan untuk kembali berkunjung karena cukup banyak hal yang bisa kita jelajahi disini seperti pantai, wisata budaya, kuliner, dan pasarnya. Salah satu tempat yang tidak kalah hits di Yogyakarta dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara adalah mengunjungi peninggalan arsitektur mewah kuno khas kerajaan Hindu dan Budha. Seperti jejak sejarah peninggalan istananya maupun panorama keistimewaan candi-candi yang eksotis nan megah di Yogyakarta.
Keraton Ratu Boko atau juga disebut Situs Ratu Buko ini adalah bukti dari peninggalan sejarah negeri ini. Mengapa bisa disebut juga dengan Situs? Karena, Ratu Boko adalah reruntuhan dari sebuah istana dan bangunannya pun tidak ada yang menyerupai Candi. Tempat ini pun juga bisa disebut dengan Keraton Ratu Boko. Banyak sisa-sisa kejayaan masa lalu yang bisa kita lihat sampai saat ini disini. Istana Keraton Ratu Boko ini merupakan saksi bisu peninggalan masa lalu yang masuk dalam situs warisan cagar budaya. Tentu sangat berkaitan erat dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, meskipun ketenarannya memang masih unggul kedua candi tersebut. Namun, banyak keunikan yang tersimpan dari situs peninggalan sejarah ini.
Daftar isi
Sejarah Keraton Ratu Boko Yogyakarta

Banyak yang salah mengira kalau Keraton Ratu Boko adalah sebuah candi seperti kebanyakan candi yang ada di Yogyakarta, namun ternyata hal tersebut tidaklah benar, sejatinya Ratu Boko adalah sebuah kompleks kerajaan atau istana, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Keraton Ratu Boko Yogyakarta.
Sejarah Keraton Ratu Boko Yogyakarta ini tentu memiliki cerita sejarah atau legenda yang memiliki banyak versi baik dari para sejarahwan maupun masyarakat sekitar. Nama Istana Ratu Boko atau Keraton Ratu Boko diberikan pada reruntuhan situs ini karena diyakini bahwa ini adalah keraton dari seorang raja Mataram bernama Ratu Boko. Ratu Boko diyakini adalah ayah dari Roro Jonggrang yang ada dari legenda atau dongeng kisah cerita Roro Jonggrang.
Sekilas tentang sejarah situs yang juga peninggalan kerajaan mataram kuno ini bermula dari seorang belanda bernama H.J. De Graff yang mendokumentasikannya. Pada abad ke 17 ia mencatat bahwa orang-orang Eropa yang datang ke Jawa telah menginformasikan adanya peninggalan sejarah purbakala. Mereka menerangkan bahwa telah ditemukan reruntuhan bangunan istana di Bokoharjo. Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno pada abad ke-8, Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra (Rakai Panangkaran) jauh sebelum zaman raja Samaratungga (pendiri Borobudur) dan Rakai Pikatan (Pendiri Prambanan).
Sedangkan kisah lain yaitu kisah Prabu Boko yang berkembang sebagai cerita rakyat kuno tanah Jawa juga menyebutkan telah ditemukannya reruntuhan bangunan istana pada jaman masuknya agama Hindu persis ditempat yang dicatat oleh seorang Belanda tersebut.

Keraton Ratu Boko ini diperkirakan dibangun selama ( dinasti Syailendra ) pemerintahan Rakai Panangkaran di abad 8 sampai abad ke-9. Keraton atau Istana ini adalah warisan sejarah yang disebut juga Abhayagiri Vihara. Namanya memiliki makna sebagai sebuah biara yang penuh kedamaian. Namun, tempat berfungsinya lebih dari sekedar tempat berdoa. Berbeda dengan candi biasa, Istana Keraton Ratu Boko juga digunakan untuk melayani beberapa fungsi sebagai benteng, tempat ibadah dan gua.
Lokasi dan Rute Keraton Ratu Boko Yogyakarta
Keraton Ratu Boko Yogyakarta berada di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Keraton Ratu Boko secara keseluruhan sudah sangat baik dalam segi aksesibilitas dan keadaan jalan, mudah dijangkau karena berada tidak jauh dari Candi Prambanan yaitu di Jalan Prambanan-Piyungan. Namun demikian jika Anda akan menuju lokasi Keraton Ratu Boko menggunakan kendaraan jenis sepeda motor maupun mobil, Anda akan melewati pintu belakang dan menuju jalan perkampungan yang agak sempit dan sedikit menanjak karena memang posisi Keraton Ratu Boko berada di atas bukit. Jarak dari Kota Jogja ke Ratu Boko kurang lebih adalah 16 KM dan waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari Kota Jogja menuju Ratu Boko sekitar 35 menit.
Rute menuju Keraton Ratu Boko dapat diakses lewat jalan Laksda Adisutjipto dan jalan Raya Solo – Yogya ke arah timur. Di persimpangan Pasar Prambanan ambil jalan ke kanan (arah selatan) ke arah jalan Prambanan – Piyungan. Sekitar 3 km dari persimpangan akan ada plang penunjuk jalan ke arah Keraton Ratu Boko yang terletak di bukit di sebelah kiri. Rute menuju Ratu Boko lainnya dapat anda tempuh melalui arah selatan atau arah Piyungan. Atau untuk memudahkan, Anda bisa langsung klik alamat mapsnya disini.
Harga Tiket Masuk Keraton Ratu Boko Yogyakarta
Untuk memasuki wisata Keraton Ratu Boko Yogyakarta memang cukup lumayan mahal, untuk dapat menikmati keindahan panorama Keraton Ratu Boko, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 40.000 untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya 25 USD atau sekitar Rp 339.000,-. Harga tiket masuk Ratu Boko tersebut sama dengan harga tiket masuk Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Sedangkan untuk harga parkir Keraton Ratu Boko dibedakan untuk kendaraan jenis mobil dan motor. Untuk harga parkir mobil di kenakan biaya Rp 10.000,- permobilnya. Sedangkan untuk harga parkir motor adalah Rp 3.000 permotornya.
Hal Menarik di Keraton Ratu Boko Yogyakarta
Keraton Ratu Boko Yogyakarta ini terletak diatas bukit yang lumayan tinggi yaitu sekitar 195,97 meter di atas permukaan laut. Karena berada di ketinggian, tempat ini menjadi lokasi strategis bagi para wisatawan untuk berburu sunset terbaik di Keraton Ratu Boko Yogyakarta ini.

Kawasan Keraton Ratu Boko ini memiliki keindahan serta misteri yang sangat menarik, jika dilihat dari peninggalan-peninggalan yang ada. Menurut berbagai sumber, Keraton Ratu Boko adalah salah satu bekas peradaban suatu kerajaan yang sudah sangat maju pada jamannya, hal tersebut dapat dilihat dari bentuk-bentuk bangunan yang ada di Ratu Boko. Keraton Ratu Boko ini juga merupakan salah satu favorit bagi wisatawan karena keindahan dan ke-eksotisannya.
Karena keindahan arsitektur dan landscape-nya juga, Keraton Ratu Boko sering sekali menjadi lokasi untuk foto pre-wedding bagi pasangan-pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Tentu tempat ini sangat cocok bagi para pasangan yang ingin mencari tempat romantis, apalagi setelah sempat dijadikan lokasi syuting film fenomenal AADC 2 yang mengambil spot di Istana Keraton Ratu Boko. Melihat adegan tersebut pasti membuat banyak penonton yang penasaran dan ingin menyaksikan sendiri kemegahan dan keindahan Istana Keraton Ratu Boko apalagi saat moment sunset-nya.

Untuk fasilitas yang ada di komplek Keraton Ratu Boko Yogyakarta ini sudah terbilang cukup lengkap dan dapat membuat pengunjung merasa nyaman. Diantaranya sudah terdapat Toilet, Mushola, Papan informasi, Souvenir Shop, Restoran dan Gazebo bagi para pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati panorama di Keraton Ratu Boko Yogyakarta.
Demikian ulasan kami mengenai tempat wisata di Keraton Ratu Boko Yogyakarta, semoga bisa menambah referensi Anda sebelum mengunjungi lokasi wisata tersebut. Jika berkenan, jangan lupa share tulisan ini ke berbagai sosial media Anda, sebagai support kecil untuk kemajuan wisata Yogyakarta. Matur Nuwun (GoTripIna)