Tahukah kamu? Ternyata Indonesia memiliki beberapa museum olahraga,loh! Seperti namanya, museum ini menyimpan beberapa koleksi yang berhubungan dengan prestasi dan kegiatan-kegiatan ke-olahragaan yang ada di Indonesia.
Seru, ya, bisa berkunjung ke sana. Tempat ini cocok jadi destinasi untuk mengisi liburanmu. Yuk, simak beberapa museum olah raga yang ada di Indonesia pada laman gotripina.com berikut ini.
Daftar isi
Museum Olahraga Nasional
Museum tentang dunia olah raga di Indonesia yang pertama kita bahas adalah Museum Olah raga Nasional. Dengan mengunjungi museum ini, kita bisa mengenal sejarah perkembangan olah raga di Indonesia. Selain itu bangunannya juga bisa dibilang unik. Berlibur bersama keluarga ke Museum Olah raga Nasional akan jadi pengalaman tersendiri. Yuk, simak bersama!
1. Tentang Museum Olahraga Nasional
Museum Olahraga Nasional menjadi salah satu situs yang termasuk wilayah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Bangunannya memiliki bentuk yang unik dan tidak biasa. Lebih tepatnya berbentuk bola sepak berwarna kombinasi putih dan merah. Bangunan tiga lantai ini mengarah ke Teater Keong Emas.
2. Sejarah Museum Olahraga Nasional
Museum Olahraga Nasional ini bisa dibilang cukup luas. Tanahnya memiliki luas 1,5 hektar. Sementara bangunannya seluas 3.000 m2. Wah, bakalan puas kalau mengeksplorasi museum ini. Museum olah raga ini diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1980. Pada masa itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memangku jabatan sebagai ketua KONI pusat.
Sayangnya, masalah biaya menjadi alasan penundaan proses inisiasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Enam tahun kemudian, Menteri Urusan Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dr. Abdul Gofur melanjutkan proyek inisiasi Museum Olah raga. Selanjutnya, Menko Kesra Alamsyah Ratu Perwiranegara melakukan peletakan batu pertama pada tanggal 8 Oktober 1987.
Nyoman Nuarta menjadi perancang bangunan Museum Olah raga Nasional. Setelah melewati perjalanan panjang, Presiden Soeharto meresmikan nya pada 20 April 1989. Akhirnya, Museum ini dibuka pada 7 Mei 1989 untuk umum. Pengunjung TMII mulai menjadikan Museum Olahraga Nasional sebagai salah satu tujuan.
3. Jelajah Museum Olahraga Nasional
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Museum Olahraga Nasional memiliki tiga lantai yang memajang koleksi tentang olahraga di Indonesia. Lobby pada lantai dasar Museum Olahraga Nasional menampilkan motto dan nilai-nilai tinggi yang dianut oleh masyarakat olahraga Indonesia. Misalnya, perjuangan dan sportivitas.
Selain itu, ada beberapa hal yang dipamerkan pada lantai dasar Museum Olahraga Nasional. Misalnya perjuangan Indonesia dalam acara-acara olahraga internasional seperti Olimpiade, Asian Games, SEA Games. Selain itu, para atlet dan pihak-pihak yang berkontribusi untuk perjuangan olahraga Indonesia juga ditampilkan di lobby.
Salah satu yang menarik adalah perjuangan tim Dewaruci dalam maket kapal Dewaruci dan Tim Kopassus yang berhasil menaklukkan Puncak Himalaya.
Pada lantai dua, banyak hal menarik yang dipamerkan. Sebut saja berbagai macam alat olahraga. Jiwa nasionalisme akan tergugah karena banyak piala dan medali raihan para atlet Indonesia yang dipamerkan juga di sini.
Pengunjung juga diajak untuk mengenal permainan tradisional melalui pameran alat-alat permainan tradisional. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa mengenal acara olahraga nasional terbesar di Indonesia yaitu Pekan Olahraga Nasional.
Selanjutnya pengunjung bisa mengamati dan melihat-lihat beraneka diorama yang terdapat di lantai tiga Museum Olahraga Nasional. Diorama-diorama yang terdapat di lantai tiga ini menunjukkan beraneka macam permainan tradisional Indonesia yang tentu saja berhubungan dengan olahraga.
Misalnya, diorama dayung dari Papua, diorama Karapan Sapi dari pulau Madura, diorama tradisi Pasola dari Nusa Tenggara Timur, dan diorama tradisi Hombo Batu dari pulau Nias.
Tidak hanya menampilkan koleksi-koleksi tersebut, pengunjung juga bisa mengenal sejarah olahraga yang terkenal di Indonesia. Sebut saja olahraga bulu tangkis, atletik, panahan, anggar, pencak silat, voli, tenis lapangan hingga sepak bola. Museum Olahraga Nasional juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti ruang serba guna, kantin, auditorium, gym, dan masih banyak lagi.
Para pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan senam aerobic Minggu Ria setiap hari Minggu pagi di depan museum. Museum Olahraga Nasional buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 09.00-16.00 dengan biaya masuk Rp5.000,00/orang.
Pulang dari sini, Anda bisa membawa buah tangan menarik dari pedagang sekitar yang jual perlengkapan olahraga atau pedagang yang jual medali dan plakat olimpiade.
Museum Olahraga Surabaya (MOS)
Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya menawarkan banyak pilihan destinasi wisata. Salah satunya adalah Museum Olahraga Surabaya. Museum ini menjadi salah satu tujuan wisata terbaru yang ada di kota Surabaya. Tidak ada salahnya mampir ke Museum ini saat berkunjung ke Surabaya. Ada apa saja di sana? Yuk, kita simak bersama!
1. Tentang MOS
Hampir sama dengan Museum Olahraga Nasional, MOS menampilkan nilai-nilai dan semangat olahraga juga sebagai bentuk penghormatan terhadap atlet-atlet nasional dari Surabaya. Khususnya para pejuang dan tokoh olahraga di wilayah Surabaya, Jawa Timur.
2. Sejarah MOS
Berbeda dengan Museum yang di TMII, Museum ini bisa terbilang masih baru. Museum ini diresmikan pada 8 Mei 2021 oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Risma Harini bersama Wali Kota Surabaya Edi Cahyadi. Oleh karena situasi pandemic Covid-19, peresmian ini dilaksanakan secara terbatas dan atlet hadir secara online maupun langsung.
3. Jelajah MOS
MOS ini berlokasi di Jalan Indragiri No.6. Termasuk wilayah Gelora Pancasila Kota Surabaya. Bangunan museum sendiri memiliki luas 501 m2 dan terdiri atas dua lantai. Lantai pertamatempat ini menampilkan koleksi olahraga tradisional Indonesia. Selain itu, kutipan motivasi dari para atlet juga ditampilkan di lantai ini.
Selanjutnya, lantai dua MOS memamerkan berbagai koleksi dari macam-macam cabang olahraga seperti voli pantai, bulu tangkis, panahan, pencak silat, dan olahraga lainnya. Tidak hanya itu, medali-medali asli raihan para atlet juga ditampilkan di lantai dua. Para pengunjung juga bisa merasakan sensasi berfoto bersama atlet-atlet legenda dari Surabaya secara virtual dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Secara umum, MOS memiliki hampir tiga ratusan koleksi yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu koleksi historika, koleksi heraldika, dan koleksi teknologika. Koleksi historika adalah koleksi terbanyak di museum ini. Koleksi historika berupa hasil penggalian, bukti sejarah hingga hasil temuan. Selanjutnya, koleksi heraldika berupa tanda jasa, kepangkatan, penghargaan atau logo. Sementara itu, koleksi teknologika adalah benda yang memanfaatkan kecanggihan teknologi.
MOS menerima pengunjung setiap hari Selasa-Minggu dengan tiga sesi kunjungan. Sesi I mulai jam 08.00-10.00 WIB. Sesi II mulai jam 10.00-12.00 WIB. Sesi III mulai jam 12.00-14.00 WIB. Kemudian museum akan tutup setelah jam 15.00 WIB. Pengunjung bisa memasuki museum ini dengan gratis.
Demikian sedikit ulasan gotripina.com mengenai dua museum olahraga yang ada di Indonesia. Mengunjungi museum bisa jadi salah satu agenda terbaik untuk mengisi waktu libur. Selain jalan-jalan, mengunjungi museum bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Apalagi mengunjungi museum olahraga, bisa menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga dan bangsa Indonesia yang sudah berjuang melalui jalur olahraga.