Apakah anda termasuk yang tak berminat kunjungi museum? Mungkin dalam benak anda dan sebagian besar masyarakat, museum khas dengan kejadulan yang membosankan. Namun apakah anda tahu saat ini telah banyak yang berevolusi menjadi museum teknologi? Sebuah kemajuan yang menegaskan bahwa tempat satu ini juga update dengan kemajuan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa generasi masa kini bergantung pada teknologi. Dari anak-anak hingga dewasa selalu berinteraksi dengan teknologi setiap harinya. Android sebagai salah satu bagian teknologi menjadi favorit bahkan kebutuhan pokok.
Kecenderungan manusia era modern pada hal ini kadang membuat kita terlena. Disamping memiliki kelebihan, tentu teknologi juga mempunyai kekurangan. Kemajuan yang pesat dalam bidang ini bahkan membuat manusia tertarik mengenal dan mempelajari seluk beluknya. Dari mempelajari software sampai hardware. Baik dengan cara kursus ataupun pendidikan formal di jurusan teknik elektro.
Meskipun museum menjadi salah satu yang terdampak, namun beriring berputarnya waktu mereka ikut beradaptasi. Hal tersebut dikarenakan sebagai tempat peninggalan sejarah, museum memiliki banyak hal yang memang harus diketahui oleh generasi bangsa. Sebagaimana perkataan Presiden Soekarno, “Bangsa Besar Adalah yang Menghormati Sejarahnya”.
Daftar isi
List Museum Teknologi Di Jogja
Jika anda ingin menikmati kemajuan museum dengan teknologinya, berikut adalah beberapa museum teknologi di Jogja yang bisa anda kunjungi :
1. Museum History Of Java
Bagi anda warga Jogja tentunya sudah tak asing lagi dengan Pyramid. Sebuah café yang berada di Jl. Parangtritis KM 5.5 Sewon Bantul Yogyakarta. Tempat tersebut kini telah berubah menjadi museum. Museum yang mengangkat tema sejarah Jawa, namun direkayasa dengan nuansa kekinian sehingga asyik dan tidak membosankan.
Tiket masuk yang dibanderol dengan harga 30 ribu untuk pengunjung domestik serta 50 ribu untuk pengunjung asing membuat siapapun bisa menikmati. Selain menawarkan teknologi augmented reality (AR), disana juga terdapat fasilitas lain seperti tempat beli oleh-oleh. Hal yang menambah deretan makanan unik khas Jogja.
Dan bagi anda yang ingin mengajak anak kecil mengunjungi museum tersebut anda tidak perlu khawatir. Fasilitas seperti wahana bermain anak difabel, serta panorama 3D membuat anak-anak akan betah berada disana. Apakah anda sudah berkunjung?
2. Taman Pintar
Hal yang menonjol dari museum satu ini adalah fasilitas sains. Hal tersebut dikarenakan Taman Pintar diproyeksikan untuk mendongkrak budaya sains dan literasi bagi generasi penerus. Bahkan sebagai wujud keseriusan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Taman Pintar didaftarkan dalam Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI).
Bagi anda yang ingin mendorong buah hati menjadi ilmuwan, maka anda wajib membawanya ke museum ini. Karena disana anda akan menemukan fasilitas yang mampu merangsang anak untuk belajar. Anda bisa mengunjungi Gedung Kotak, Gedung Oval dan lain sebagainya. Selain itu semua fasilitas tersebut juga didorong dengan bermacam teknologi yang mencukupi.
3. Museum Jogja Kembali
Museum satu ini merupakan tetenger atas peristiwa ditariknya pasukan Belanda dari Ibukota Yogyakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 29 Juni 1949. Atas hal tersebut maka pemerintahan Indonesia di Kota Jogja mulai kembali berjalan dengan dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Waklinya Muhammad Hatta.
Sebagai museum yang menyimpan sejarah bangsa dan leluhur, fasilitasnya cukup lengkap dan berteknologi. Fasilitas seperti auditorium membuat orang tidak akan bosan saat berkunjung. Selain itu bagi anda yang membawa anak juga diberikan fasilitas taman untuk bermain.
Selain beberapa museum diatas, masih banyak lagi museum di Jogja yang telah menggunakan teknologi sebagai salah satu fasilitasnya. Meskipun belum menyeluruh, perlahan teknologi akan massif diterapkan untuk memaksimalkan pelayanan.
Layanan Teknologi Di Museum
Meskipun belum semua museum menggunakan teknologi secara keseluruhan, namun beberapa layanan teknologi berikut sudah mulai ada disana:
1. E-Tiket
Salah satu layanan teknologi yang mulai diberlakukan adalah soal tiket. Untuk memberi kemudahan pada pengunjung, banyak museum telah memberlakukan pembelian tiket dengan cara online menggunakan e-tiket. Terlebih sejak pandemi covid-19 melanda, layanan e-tiket sudah digunakan seperti di Museum Vredeberg yang memberlakukannya sejak tahun 2020.
Hal ini tentu tidak mengherankan lagi. Pasalnya di era perkembangan digital, hampir semua lini perlu melakukan penyesuaian diri. Bahkan hingga persoalan ibadah seperti haji dan umron, pengelolaan keuangannya sudah mulai menggunakan sistem keuangan digital yang akan sangat membantu jamaah.
2. Layanan 3D
3D menjadi salah gebragan yang menarik minat banyak orang. Hal tersebut dikarenakan 3D dipandang lebih hidup dan mewakili aslinya. Banyak museum yang telah menggunakannya. Selain baik dari sisi psikologi, kebermanfaatannya juga bagus untuk menguatkan pembelajaran.
3. Augmented Reality (AR)
Teknologi yang telah diterapkan di Museum History Of Java ini merupakan kemajuan dalam dunia museum. Pasalnya dengannya pengunjung dapat melakukan interaksi secara langsung baik dengan sebuah wujud ataupun orang. Dengan demikian sensasi yang dirasakan oleh pengunjung seakan-akan mirip seperti aslinya.
Teknologi menjadi salah satu hal dimintai manusia masa kini. Meskipun memiliki dampak buruk, nyatanya keberadaannya bisa dimaksimalkan untuk kebaikan. Salah satunya yang diterapkan pada museum sebagai penarik pengunjung dan sarana pembelajaran.
Dengan demikian museum tidak selalu terkesan jadul serta membosankan. Bahkan teknologi yang ada membuatnya nyaman untuk dikunjungi. Sebagai media belajar bisa, untuk wisata dan sosialita juga tidak ketinggalan.
Jadi kapankah anda akan berkunjung ke museum? Jika anda berkunjung yang berada di daerah Jogja, jangan lupa anda juga berkunjung ke objek wisata kuliner Kotagede. Sebuah daerah tua di Jogja yang tak hanya menyimpan berbagai kuliner khas nan lezat, namun juga sejarah seperti Masjid Mataram Kotagede.