Indonesia termasuk negara kepulauan yang dianugerahi banyak pulau yang tidak bisa diungkapkan kata-kata keindahannya. Salah satunya Salawati yang menjadi tempat destinasi wisata favorit baik wisatawan lokal ataupun asing. Pulau Salawati sama dengan pulau-pulau di Kepualaun Raja Ampat yang menyuguhkan pemandangan alam yang masih asri. Selain pemandangan alam dari pulau, ada hutan tropis yang menyimpan banyak flora dan fauna langka.
Seperti yang telah dikenal jika Papua mempunyai tumbuhan khas yaitu pohon sagu. tidak hanya itu saja, keindahan bawah lautnya tampak mempesona dengan biota laut yang beragam. Namun, jika wisatawan ingin bersantai di pantainya saja, Salawati menjadi tempat yang cocok untuk menenangkan diri dari hiruk pikuknya keramaian kota.
Daftar isi
Administratif Pulau Salawati
Pulau Salawati merupakan pulau yang terletak di kawasan Kepualauan Raja Ampat. Berbeda dengan 3 pulau lainnya yakni Pulua Misool, Pulau Waigeo, dan Pulau Bantata yang termasuk dalam Kabupaten Raja Ampat. Pulau Salawati termasuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat dan dan Kabupaten Sorong.
Luas Pulau Salawati 1.623 atau sebesar 4,05% dari luas Kepualau Raja Ampat yang termasuk wilayah darat dan laut sebesar 40.000. Kecamatan di Pulau Salawati ada 4, meliputi Kecamatan Salawati Utara, Kecamatan Salawati Barat, dan Kecamatan Salawati Tengah yang termasuk dalam Kabupaten Raja Ampat. Sedangkan Kecamatan Salawati Selatan termasuk dalam Kabupaten Sorong.
Melihat Surga Pesona Salawati Lebih Dekat
Pulau Salawati memang kaya akan keindahan alam, tidak hanya di laut tetapi di darat keindahan alamnya juga tidak kalah bagus. Dari hutan tropis yang masih asri hingga sungai yang memiliki fauna yang langka.
1. Pesona Pulau Salawati dari Sisi Laut
Traveler yang hobi menyelam, bisa melakukan kegiatan snorkeling atau diving untuk menjelajahi Pulau Salawati lebih dekat. Bisa mencoba eksplor alam bawah lautnya. Banyak sekali biota laut yang akan menemani menyelam lebih seru. Ada berbagai jenis terumbu karang, biota, dan makhluk hidup lainnya yang masih terjaga keberadaannya. Bahkan di pulau ini traveler bisa melihat bunker peninggalan masa BelTraveler dan Jepang pada Perang Dunia ke II.
2. Pesona Salawati dari Sisi Darat
Tidak usah pusing untuk memikirkan peralatan untuk menyelam. Umumnya di sini menyediakan persewaan snorkeling yang lengkap dan terjangkau. tidak bakal rugi untuk menyelam melihat bawah laut bersama spesies baru. Keindahan Pulau Salawati tidak berhenti sampai disitu saja, masih ada sungai di dalam pulai ini yang menawan. Setiap traveler yang berkunjung ke Pulau Salawati, menyempatkan diri untuk datang langsung ke sungai ini. Sungai Doktor namanya yang terletak di sebelah barat pulau dan dihuni oleh banyak ikan yang beragam.
Para traveler dan warga setempat yang pernah melihat ikan tersebut menyebut dengan ikan pelangi. Sesuai dengan namanya ikan ini memiliki warna ungu yang dominan, bercak biru pada ekornya, warna kuning pada tutup insang, dan violet di sekitar sirip menyihir siapa saja yang melihatnya. Usut punya usut ternyata ikan ini ditemukan oleh tim riset Indonesia bersama Perancis. Ikan Pelangi dengan nama latin Melanotaenia Salawati merupakan spesies urutan ke 19 dari eksplorasi biodiversitas kawasan Ecoregion Kepala Burung Papua. Dari penemuan tersebut semakin meyakinkan jika Salawati menyimpan flora dan fauna yang langka nan unik. Pecinta hewan pun senang untuk mengeksplor dan menyaksikan sendiri spesies unik di pulau ini.
Daya Tarik Salawati yang Bisa Didapatkan
Salawati termasuk empat pulau utama dari wilayah Kepulaun Raja Ampat. Kira-kira apa saja yang bisa diperoleh dari daya tarik Salawati? Berikut ini informasi yang bisa di simak:
1. Tumbuhan Khas (Pohon Sagu)
Seperti yang telah dijelaskan diatas jika pohon sagu tumbuh tegak di sekitar pulau ini. Pohon sagu tumbuh liar tanpa ada yang menanam, sehingga pemandangan tampil lebih asli dan memukau. Jadi aktivitas lain yang bisa dilakukan dengan eksplor hutan yang penuh dengan varian sagu. Keunikan lainnya bisa ditemukan setelah mengitari dan beruntung lagi jika bisa mencicipi sagu di sini.
2. Spesies yang Unik
Di Pulau Salawati akan menemukan biota unik yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Jangan lupa untuk membawa kamera untuk membidik momen dengan biota yang berwarna-warni. Liburan pun menjadi semakin mengesankan dan asyik. Salah satunya adalah Ikan Pelangi dengan nama latin Melanotaenia yang tinggal di Sungai Doktor. Sesuai dengan namanya ikan ini memiliki warna ungu yang dominan, bercak biru pada ekornya, warna kuning pada tutup insang, dan violet di sekitar sirip.
3. Pulau yang Tenang
Salawati termasuk pulau tenang dengan surga keindahan alamnya. tidak ayal meskipun ke Pulau ini memerlukan buget yang lumayan, tetapi Traveler tetap ingin singgah ke sini. Selain itu, berkunjung ke sini bisa melihat kebudayaan setempat seperti Tari Wor maupun kearifan lokal lainnya. Air Terjun semakin melengkapi pesona pulau Salawati yang menjadi daya tariknya.
4. Kuliner khas Pulau Salawati
Berkunjung ke Pulau Salawati rasanya akan kurang lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas daerahnya, beragam kuliner yang disajikan di Pulau Salawati membuat Traveler tercengang.
a. Insonem atau Cacing Laut
Jangan bayangkan cacing di tanah atau lumpur yang menjijikkan karena insonem jauh dari kesan kotor. Cacing ini banyak ditemukan di pasir putih timbul, yaitu pasir yang hanya muncul ketika laut surut. Warnanya pun putih dengan panjang badan sekitar 30 s/d 40 cm.
Penasaran bagaimana cacing ini diolah menjadi makanan yang lezat. Proses pertama adalah pembersihan dengan membelah bagian tubuh insonem untuk mengeluarkan pasir yang ada di dalamnya, lalu membilasnya hingga bersih. Setelah itu, insonem dipanggang menggunakan serabut dan tempurung kelapa serta sedikit kayu bakar. Proses pemanggangan ini dinamakan “asar”. Warna cacing yang sudah matang akan berubah menjadi kecokelatan.
Ketika sudah matang, cacing tersebut tidak terlihat seperti cacing, tetapi lebih mirip kentang. Teksturnya kenyal dan agak alot seperti gurita. Insonem bisa disajikan dengan sayuran, atau diasap lebih lama supaya menjadi keripik. Bumbunya juga berbagai macam, termasuk bumbu rica-rica. Harga per porsi insonem ini berkisar Rp. 15.000 s/d 30.000.
b. Ulat Sagu
Ulat ini merupakan larva kumbang merah yang suka mendiami pohon sagu yang sudah ditebang, atau sudah diambil sagunya. Tubuhnya berwarna putih dan berukuran kira-kira sebesar ibu jari orang dewasa. Ulat sagu umumnya diolah dengan cara dibakar seperti sate. Teksturnya ketika sudah matang mirip dengan sosis bakar. Ulat yang sudah dibakar pun bisa dimasak lagi dengan berbagai macam bumbu, seperti rica-rica atau balado, bahkan bisa juga dibuat pepes.
Namun jangan heran karena masyarakat Papua sendiri juga suka menyantap ulat sagu mentah-mentah. Konon rasanya manis campur gurih saat mentah, dan ketika digigit ada cairan manis yang keluar dari perutnya. Mungkin Traveler masih merasa mual ketika membayangkannya. Jangan salah, ulat sagu ini merupakan alternatif lauk yang bebas kolesterol. Kandungan gizinya pun baik karena kaya akan protein serta asam amino esensial seperti asam aspartat, asam glutamat, tirosin, lisin, dan methionin. Harga yang dibandrol rata-rata Rp. 10.000 s/d 20.000 per porsi.
c. Papeda dan Ikan Kuah Kuning
Papeda tidak hanya ada di Raja Ampat tetapi juga di seluruh Papua dan beberapa tempat wisata Maluku. Namun uniknya, papeda yang dijual di Raja Ampat pasti ditemani dengan ikan kuah kuning. Papeda sendiri adalah bubur sagu bertekstur lengket. Cara membuatnya sederhana, yakni dengan mencampur air mendidih dengan tepung sagu. Karena rasanya hambar, biasanya dicampur dengan lauk pauk dan sayuran, sama seperti ketika makan nasi.
Sementara itu, ikan kuah kuning adalah masakan berbahan dasar ikan cakalang, tuna, gabus, mubara, atau tongkol. Kuahnya terbuat dari campuran kunyit, daun bawang, kemangi, sereh, tomat, air jeruk nipis, jahe, bawang putih, dan cabai rawit bila suka pedas. Kuah ini memiliki rasa gurih dan asam segar. Biasanya semangkuk papeda dan ikan kuah kuning dipatok harga Rp. 25.000 s/d 30.000 per porsi.
Akses Menuju Lokasi Wisata
Untuk bisa sampai ke Salawati Sorong perlu menggunakan pesawat sampai ke Bandara Domine Eduard Osok Sorong. Selanjutnya menggunakan penyeberangan selama 2 jam ke pulau ini. Terkadang, traveler merasa menyerah karena waktu tempuh menuju pulau cantik ini. Namun, selama perjalanan bisa menikmati pemandangan pulau kecil yang tidak berpenghuni dan asri. Maka bepergian ke Raja Ampat tidak lagi membosankan. Pulau Salawati memang bukan pelabuhan yang besar dan jauh dari jangkauan masyarakat. Sudah terbayangkan jika Pulau ini sunyi. Cocok bagi Traveler menghibur diri dan menjernihkan pikiran kembali setelah penat bekerja.
Jadi itulah ulasan tentang Pulau Salawati yang gortripina.com berikan untuk Anda. Pulau Salawati mempunyai surga tersembunyi dengan pesona alamnya yang tidak diragukan lagi. Dengan berkunjung ke sini tentu akan merasakan pengalaman pribadi yang seru. tidak ada salahnya mengajak liburan sekeluarga untuk bersama menyaksikan tawaran pesona alam pulau ini.