Saat bumi dipenuhi dengan banyak limbah sampah plastik, ada banyak langkah kecil yang bisa Anda lakukan. Salah satunya adalah dengan mengganti penggunaan sedotan plastik menggunakan sedotan ramah lingkungan.
Tahukah Anda? Dibalik manfaatnya, sedotan plastik termasuk salah satu penyumbang limbah sampah terbesar di dunia. Bahkan setiap tahunnya, ada 8 juta ton limbah sedotan yang hanyut terbawa arus laut.
Selain bisa membuat lingkungan menjadi tercemar dan kotor, sampah sedotan plastik juga sangat berbahaya bagi kelestarian biota laut, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahkan banyak hewan yang seringkali memakan sampah plastik tersebut hingga mengalami keracunan.
Daftar isi
Dampak Buruk Sedotan Plastik Bagi Lingkungan
Sebenarnya sedotan plastik bukan sesuatu yang penting karena kita bisa minum tanpanya. Namun kebanyakan orang justru menggunakan sedotan plastik karena dinilai lebih praktis dan higienis. Selain itu, materialnya yang hanya sekali pakai membuat sedotan plastik tidak bisa digunakan berulang-ulang.
Akibatnya limbah sedotan plastik ini akan menumpuk dan mencemari lingkungan. Banyaknya limbah sampah plastik tidak hanya akan membuat lingkungan menjadi kotor dan tercemar, akan tetapi bisa memberikan dampak negatif yang lebih besar.
Salah satu bukti bahaya sedotan plastik bagi lingkungan adalah penumpukan limbah yang tidak bisa didaur ulang. Hal ini bisa Anda lihat di GP GP yang merupakan tempat pembuangan sampah yang berada di antara California dan Hawaii dengan luas area sekitar 1,6 juta km persegi.
Tempat pembuangan sampah ini diperkirakan sudah menampung lebih dari 80.000 ton sampah. Dari banyaknya sampah yang ada di tempat tersebut sedotan plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar.

Tidak seperti bahan alami seperti kayu, kapas, atau kertas, sebagian besar plastik terbuat dari bahan polipropilena, yaitu bahan yang tidak bisa terurai secara hayati. Ini artinya saat sedotan plastik dibuang, organisme kecil tidak bisa memakan dan menguraikannya.
Akibatnya hanya akan menjadi limbah yang tidak hancur dan semakin lama hanya akan menumpuk. Selain itu sedotan plastik juga sangat sulit dan hampir tidak bisa didaur ulang.
Menurut penelitian tahun 2017 oleh jurnal Science Advance dari sekitar 8.300 juta metrik ton plastik yang sudah pernah diproduksi, hanya 9% saja yang bisa didaur ulang.
Selebihnya limbah plastik tersebut tidak bisa didaur ulang dan hanya menjadi limbah di lingkungan. Oleh sebab itu sangat sulit bagi penggiat lingkungan untuk menemukan tempat atau fasilitas yang bisa mendaur ulang sedotan ini.
Ditambah karena ukurannya yang kecil dan ringan, sedotan plastik sangat sulit untuk disortir sehingga hanya bisa berakhir di tempat pembuangan sampah dan pada akhirnya akan menambah limbah pencemaran lingkungan.
Melihat akan permasalahan tersebut, kini banyak sekali muncul kampanye-kampanye yang menyerukan untuk lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan ramah lingkungan.
Kampanye-kampanye tersebut tentu sejalan dengan program pemerintah yang berupaya untuk menjaga dan melestarikan daerah wisata sebagai tempat yang bebas sampah dan ramah lingkungan agar para wisatawan bisa nyaman dan aman saat berkunjung ke tempat tersebut.
Salah satu tempat atau destinasi wisata yang masih alami, dengan udaranya yang masih sejuk dan bebas dari limbah sampah plastik adalah Raja Ampat. Di Raja Ampat banyak tersedia penginapan ramah lingkungan dengan pemandangan yang menakjubkan.
5 Rekomendasi Sedotan Ramah Lingkungan
Alih-alih menggunakan sedotan plastik, Anda bisa menggantinya ke sedotan ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali. Nah bagi Anda yang ingin membantu mengurangi sampah dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, sudah saatnya bagi Anda untuk mengganti ke sedotan ramah lingkungan berikut ini, apa saja? Simuk yuk!
1. Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Stainless Steel

Sedotan ramah lingkungan pertama yang bisa Anda pilih adalah sedotan berbahan logam atau stainless steel. Sedotan berbahan logam ini tidak hanya ramah lingkungan saja, namun juga lebih awet dan ekonomis karena bisa digunakan berulang kali.
Untuk mencuci sedotan berbahan stainless steel Anda hanya membutuhkan sikat sedotan yang bisa dengan mudah ditemukan di pasaran. Selain lebih awet dan ekonomis, sedotan ini juga aman dibawa bepergian karena tidak mudah rusak dan patah.
Sedotan berbahan ini selain didesain dalam bentuk lurus, ada pula yang dibuat melengkung di bagian atasnya seperti halnya sedotan plastik.
2. Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Bambu

Bambu adalah salah satu material yang memiliki banyak manfaat. Selain bisa digunakan untuk membuat alat rumah tangga, ternyata bisa untuk membuat sedotan ramah lingkungan.
Menggunakan batang bambu yang berukuran kecil selain akan menjadi sedotan ramah lingkungan, sedotan berbahan bambu juga memiliki aroma khas sehingga akan membuat minuman terasa lebih enak.
Sedotan berbahan bambu juga tidak akan menjadi limbah sampah. Bahkan sifatnya yang mudah terurai bambu ternyata bisa membuat tanah lebih gembur.
3. Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Kertas
Ada banyak cara untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan menaruh semua benda yang bisa menstimulasi diri untuk melakukan kebiasaan baik tersebut.
Salah satunya adalah dengan menaruh tempat sampah stainless 3 in 2 di lingkungan rumah Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan tahu jenis-jenis sampah mana saja yang bisa disatukan.
Selain itu, mengubah penggunaan alat atau benda yang sudah biasa dipakai dengan bahan lain yang tetap sekali pakai namun ramah lingkungan. Salah satunya adalah sedotan. Biasanya sdotan yang dipakai berbahan plastik, yang tentu susah diurai.

Untuk itu sedotan kertas bisa menjadi salah satu alternatif paling populer. Sedotan kertas banyak digunakan di berbagai negara untuk menggantikan penggunaan sedotan plastik. Selain memiliki desain yang menarik, sedotan berbahan kertas juga memiliki harga yang cukup terjangkau.
Kelebihan lain dari sedotan kertas jika dibuang di lingkungan tidak membutuhkan waktu lama untuk terurai. Seperti yang Anda ketahui, jika sampah plastik bisa memakan waktu ratusan tahun agar bisa terurai sepenuhnya, maka tidak dengan sedotan berbahan kertas yang hanya membutuhkan waktu 2 sampai 6 minggu saja untuk terurai.
Meski sedotan ini berbahan kertas, Anda tak perlu khawatir karena sedotan ini tetap bisa berfungsi seperti sedotan plastik pada umumnya. Selain itu sedotan berbahan kertas juga memiliki warna dan desain yang menggemaskan.
4. Sedotan Ramah Lingkungan Kaca
Sedotan ramah lingkungan selanjutnya yang bisa menjadi alternatif pengganti sedotan plastik adalah sedotan berbahan kaca. Sedotan berbahan kaca bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan kelebihannya mudah didaur ulang.
Pada umumnya sedotan kaca dibuat bebas dari bahan kimia yang kerap digunakan untuk memproduksi produk resin dan plastik. Namun sayangnya sedotan berbahan kaca ini rentan rusak dan pecah. Maka dari itu jika Anda memilih sedotan berbahan kaca ini sebaiknya rawat dengan hati-hati ya.
5. Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Silikon

Sedotan ramah lingkungan terakhir adalah sedotan berbahan silikon yang selain ramah lingkungan juga memiliki tekstur yang lentur sehingga tidak akan mudah rusak saat dilipat. Selain memiliki tekstur yang lentur, sedotan berbahan silikon juga bisa dibersihkan berkali-kali.
Sama halnya dengan sedotan berbahan kertas, saat Anda memutuskan membeli sedotan berbahan silikon sebaiknya pilih bahan dasar pewarna yang digunakan aman untuk kesehatan.
Penggunaan sedotan ramah lingkungan selain bisa membantu mengurangi limbah sampah plastik ternyata juga aman digunakan untuk jangka waktu lama.
Untuk mengetahui informasi penting lainnya tentang destinasi wisata berbagai daerah seperti wisata di Surabaya ini, jangan lupa kunjungi dan baca artikelnya hanya disini.