Home » Goa » Obyek Wisata GOA Gajah Yang Kental Akan Nilai Sejarah

Obyek Wisata GOA Gajah Yang Kental Akan Nilai Sejarah

Ada banyak cerita dan keunikan dari negara Indonesia yang dapat kita pelajari untuk mendapatkan makna dari peradaban nenek moyang. Salah satunya yaitu tempat bersejarah sekaligus menjadi obyek wisata Goa Gajah. Tempat yang kaya akan budaya selalu menawarkan hal-hal menarik dan pemandangan yang tidak pernah habis untuk ditelusuri. 

Oleh karena itu, daya tarik untuk pengunjung lokal dan asing terus ada dan selalu ramai. Jika Anda bingung mengenai tempat mana yang menarik untuk dikunjungi saat berada di Bali, tidak ada salahnya untuk memasukkan tempat bersejarah ini ke dalam daftar perjalanan Anda.

Sejarah Obyek Wisata Goa Gajah

Diperkirakan Goa Gajah pertama kali muncul pada tahun 10–11 masehi yang lalu, tepatnya saat pemerintahan Dinasti Warmadewa. Goa gajah sendiri menjadi tempat suci bagi orang Hindu, dan sering digunakan oleh masyarakat Hindu untuk melakukan upacara ibadah.

Pada tahun 1923, L.C. Heyting, seorang pejabat Hindia Belanda, menyatakan bahwa dia menemukan tiga patung yaitu Patung Hariti, Arca Ganesha, dan Patung Trilingga. Dr. W.F. Stutterheim kemudian melakukan penelitian lebih lanjut pada tahun 1925.

Obyek wisata Goa Gajah. Sumber Ksmtour
Obyek wisata Goa Gajah. Sumber Ksmtour

JL Krijgsman mulai melakukan penelitian lebih lanjut bersama pemerintah negara sampai tahun 1950. Dari 1954 hingga 1979, beberapa penggalian dilakukan di lokasi tersebut. Hasil penggalian menunjukkan bahwa ada kolam suci kuno atau petirtaan dengan enam buah patung berbentuk perempuan. Sampai saat ini, penemuan ini masih dipergunakan oleh masyarakat setempat dengan berbagai keyakinan.

Lokasi Obyek Wisata Gajah

Goa Gajah berada di Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Goa Gajah hanya berjarak sekitar 26 kilometer dari Denpasar. Untuk Anda yang berada di sekitar Kuta juga dapat mengunjungi Goa, yang kira-kira berjarak 40 kilometer. 

Mungkin juga, jika Anda berada di sekitar Ubud karena obyek wisata Goa Gajah hanya berjarak 5 km saja. Karena berada di jalur utama Denpasar-Tampaksiring, aksesnya juga mudah. Goa terletak di tepi sungai Petanu, yang merupakan tempat pertemuan dari sungai kecil di tepi jurang.

Rute Menuju Goa Gajah

Karena belum ada transportasi langsung dari Denpasar, jika Anda kebetulan berada di Denpasar, sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk perjalanan ke Goa, seperti mobil, motor, atau yang lainnya.

Perjalanan dari Denpasar ke lokasi Goa membutuhkan waktu sekitar lima puluh lima menit hingga satu jam. Ini adalah perkiraan waktu jika Anda melewati Jalan WR Supratman. Jika Anda berada di Ubud, memerlukan waktu sekitar dua puluh menit untuk pergi ke wisata Goa dengan mobil, motor, atau kendaraan pribadi lainnya. Anda dapat pergi melalui Jalan Raya Ubud dan kemudian pergi ke Jalan Cok Gede Rai atau Jalan Raya Goa Gajah ke Bedudu.

Tiket Masuk Goa Gajah

Harga tiket masuk Goa Gajah berkisar antara 15.000 hingga 30.000 rupiah per orang di loket masuk Pura. Dengan biaya parkir tambahan sebesar 5.000 jika Anda menggunakan mobil dan 3.000 jika Anda menggunakan motor.

Jam Buka Goa Gajah

Jika Anda ingin mengunjungi Goa Gajah, Anda tidak perlu khawatir tentang jam buka. Wisatawan dapat mengunjungi Goa mulai dari pukul 07.00 hingga 16.00. Namun, karena masyarakat masih menggunakan tempat tersebut sebagai tempat ibadah suci, Goa tetap beroperasi selama 24 jam.

Landmark Goa Gajah. Sumber Native
Landmark Goa Gajah. Sumber Native

Fasilitas Obyek Wisata Goa Gajah

Ada sejumlah fasilitas wisata di Goa Gajah yang bisa Anda dan rombongan nikmati. Berikut ini beberapa di antaranya :

1. Tempat Parkir

Sekarang ada tempat parkir untuk wisatawan yang ingin mengunjungi obyek wisata Goa Gajah. Untuk menggunakan fasilitas ini, hanya perlu melakukan pembayaran non-tunai parkir dengan menggunakan handphone.

2. Penginapan

Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk mengunjungi Goa Gajah, ada banyak pilihan penginapan murah dan bagus di sekitar Ubud. Salah satunya berada di Jalan Sawah Indah, Gg Diuma, Tegas Peliatan, Ubud, dan dapat digunakan sebagai homestay atau hotel.

3. Toko Souvenir

Tentunya bagi pengunjung yang ingin belanja oleh-oleh dengan budget terbatas yang menjual berbagai ragam jenis jajanan khas bali. Terdapat banyak toko di Jalan Goa Gajah, Banjar Teges, Peliatan, Ubud, dan beberapa di antaranya.

Toko souvenir Goa Gajah. Sumber Enjoybali
Toko souvenir Goa Gajah. Sumber Enjoybali

4. Spot Foto

Sebagai kenang-kenangan dari kunjungan Anda ke Goa Gajah, ada banyak lokasi yang dapat Anda manfaatkan untuk berfoto di sana. Seperti Pancuran Air Dada 6 Wanita, Kolam Pemandian Sakral, Komplek Tukad Pangkung, dan banyak lagi di sekitarnya.

Peninggalan Sejarah Goa Gajah

Jika Anda berkunjung ke obyek wisata Goa Gajah, ada beberapa artefak yang tidak boleh Anda lewatkan. Di bagian utara kompleks warisan Hindu-Shaivism terdapat beberapa peninggalan, beberapa darinya adalah :

1. Arca Ganesha

Arca ini diperkirakan dibuat pada akhir abad ke-12 atau awal abad ke-13 dari masa Bali kuno. Arca ini unik karena posisi Ganesha yang menggendong Lingga yang duduk di padma ganda yang memiliki mahkota gelungan yang belum ada di tempat lain.

2. Patung Trilingga

Lingga dalam bahasa Hindu kuno berarti kekuatan dan kekuasaan. Dan istilah Trilingga sendiri memiliki arti bahwa tiga kekuatan berada di lokasi yang sama dan dikelilingi oleh delapan lingga yang berada di sekitarnya.

Patung Trilingga Goa Gajah. Sumber Wikipedia
Patung Trilingga Goa Gajah. Sumber Wikipedia

Dalam konsep trimurti agama Hindu, Tri Lingga merupakan dewa Siwa, yang juga merupakan dewa Pelebur. Oleh karena itu, dalam kepercayaan agama Hindu kuno, Trilingga adalah perwujudan dewa Siwa.

3. Patung Air Mancur Widyadara – Widyadari

Patung Air Mancur adalah bagian Goa Gajah lainnya yang sangat menarik. Dengan tujuh patung Widyadara dan Widyadari, patung-patung ini berada di petirtaan suci. Patung-patung tersebut dianggap sebagai simbol malaikat pemberi kemakmuran dalam agama Hindu.

Air pancuran tersebut juga dipercaya sebagai salah satu dari ketujuh sungai kecil di India yang dianggap sebagai tempat kelahiran agama Hindu. Sampai hari ini, pancuran air suci ini masih digunakan untuk acara keagamaan.

4. Arca Men Brayut / Ratu Brayut (Patung Dewi Hariti)

Menurut beberapa ajaran Buddha, Patung Dewi Hariti adalah istri Dewa Kuwera, yang memiliki sifat jahat yang memangsa banyak anak. Namun, setelah bertobat dan diterima oleh Budha, sang Dewi menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.

Arca Men Brayut atau Ratu Brayut. Sumber Tatlerasia
Arca Men Brayut atau Ratu Brayut. Sumber Tatlerasia

5. Arca Buddha (Dhyani Budha)

Bagian selatan Goa Gajah memiliki simbol agama Buddha ini. Selain itu, para pengunjung dapat melakukan meditasi tapa saat melihat posisi arca ini. Di lokasi yang sama juga terdapat patung berjajar yang menunjukkan kejayaan Budha di Bali.

6. Tiga Belas Stupa Budha Berjenjang

Di Bali, catra ini juga disebut sebagai salah satu tanda kekayaan dan kemuliaan Budha. yang dibuat bersamaan dengan prasasti Blanjong sekitar tahun 913 atau 10 abad yang lalu. Namun, akibat bencana yang terjadi pada tahun 1917, keadaan saat ini dari peninggalan ini tidak lagi lengkap.

7. Kuil Petapan Ratu Buddha

Sekitar abad ke-9 hingga 10 masehi, kuil ini juga ada di bagian selatan. Selain itu, menjadi salah satu bukti bahwa agama Budha menyebar di Bali pada masa itu. Kuil ini berada di atas sungai Petanu, juga dikenal sebagai Tukad Pangkung.

Itulah beberapa informasi yang bisa kami sampaikan saat berkunjung ke obyek wisata Goa Gajah di desa Bedulu, Gianyar. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin berkunjung ke Bali, sekian dan terimakasih.

Leave a Comment