Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki banyak destinasi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata kuliner, sampai dengan wisata sejarah dan budayanya. Banyak wisata sejarah dan budaya mulai dari museum sampai dengan candi maupun prasasti peninggalan kerajaan nusantara dahulu kala. Obyek wisata yang juga menjadi destinasi penting untuk Anda kunjungi agar mengetahui sejarah Kota Yogyakarta adalah wisata sejarah dan budaya yaitu di Museum Puro Pakualaman.
Puro Pakualaman adalah sebuah istana atau keraton lain yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, Puro Pakualaman ini tidak lebih besar dan eksis jika dibandingkan istana pendahulunya yaitu Keraton Yogyakarta. Puro Pakualaman adalah satu dari empat keraton yang masih eksis di kawasan Surakarta dan Yogyakarta sampai saat ini. Meskipun dalam sejarahnya Puro Pakualaman adalah kerajaan yang lahir dari kerajaan Mataram yang pernah berkuasa di Jawa setelah kerajaan Demak dan Pajang.
Tiga kerajaan pecahan Mataram lain yang masih tetap hidup dan memiliki pengaruh sampai sekarang, yaitu Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Kasultanan Yogyakarta. Artinya dua kerajaan ada di Solo dan dua kerajaan lain ada di Yogyakarta.
Daftar isi
Sejarah Puro Pakualaman Yogyakarta
Puro Pakualaman merupakan sebuah istana kecil yang berada di Kota Yogyakarta. Dahulunya, sekitar tahun 1813-1950 Puro ini dihuni oleh para Pangeran Paku Alam. Saat ini pun Puro Pakualaman masih difungsikan sebagai tempat tinggal oleh Sri Paduka Paku Alam X beserta keluarganya. Sri Paduka Paku Alam X juga merupakan wakil gubernur Provinsi Yogyakarta.
Istana Puro Pakualaman merupakan juga sebagai museum yang di dalamnya tedapat peninggalan barang bersejarah dari Kerajaan Pakualaman. Museum ini terletak di kompleks Puro Pakualaman. Museum Puro Pakualaman ini diresmikan pada tanggal 29 Januari 1981. Museum Puro Pakualaman dijadikan sebagai obyek wisata budaya dan sejarah, tempat menyimpan berbagai barang peninggal bersejarah pada jaman dulu. Di depan istana terdapat sebuah tanah yang cukup lapang, sebuah alun-alun yang bernama Sewandanan dan juga Masjid Pakualaman.
Arsitektur Masjid Pakualaman pun tidak jauh berbeda jika dibandingkan Masjid Gedhe Kauman Kasultanan Yogyakarta. Masjid Pakualaman memiliki sebuah mimbar dan maksura yang biasa digunakan oleh Sri Paduka Paku Alam. Dahulu, selain sebagai pusat Pemerintahan Kadipaten Pakualaman, Puro Pakualaman merupakan sebuah lembaga istana yang bertugas mengurusi raja dan keluarga kerajaan.
Seiring berjalannya waktu Puro Pakualaman mulai dipisahkan dari Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi sebatas Lembaga Pemangku Adat Jawa Pakualaman. Dan hal itu terjadi pada tahun 1950 saat Kadipaten Paku Alaman bersama Kesultanan Yogyakarta diubah statusnya dari negara menjadi Daerah Istimewa tingkat Provinsi. Setelah itu eksistensi Puro Pakualaman pun sedikit demi sedikit mulai bergeser.
Warisan Budaya dan Peninggalan Sejarah di Museum Pakualaman
Sebelum memasuki area Puro Pakualaman, mata Anda akan dimanjakan dengan taman indah dan bunga teratai yang tumbuh di kolam. Di belakang kolam tersebut terdapat sebuah Bangsal Sewotomo yang difungsikan sebagai tempat menyimpan seperangkat gamelan Kebogiro. Biasanya gamelan ini akan dimainkan pada hari Minggu Pon. Apabila anda penasaran ingin melihatnya, datanglah ke Puro Pakualaman tepat di setiap hari Minggu Pon tersebut.
Di Kompleks Pura Pakualaman juga terdapat bangunan lain seperti Dalem Ageng Proboyeksa, Bangsal Sewarengga, Gedung Maerakaca, dan lain sebagainya. Namun sebenarnya, tempat atau bagian dari puro yang terbuka dan dapat dimasuki oleh masyarakat pada umumnya hanyalah bagian Museum Puro Pakualaman. Di dalam Museum Puro Pakualaman terdapat tiga bagian ruangan sebagai tempat peninggalan barang bersejarah dari Kerajaan Pakualaman.
Pada ruangan pertama terdapat daftar silsilah keluarga Paku Alam, dari dokumen perjanjian politik bersama inggris dan Belanda dan ada juga foto-foto dari Paku Alam. Di ruangan pertama ini juga terdapat denah Puro Pakualaman.
Di ruangan kedua Museum Puro Pakualaman terdapat beberapa peralatan dan perlengkapan yang dulu pernah digunakan pada masa kejayaan Puro Pakualaman. Di ruangan kedua ini juga terdapat koleksi kostum tari, pakaian prajurit, serta pakaian Raja dan permaisuri Pangeran Adipati Arya Paku Alam.
Dan koleksi yang ada di ruangan ketiga yaitu terdapat kereta kuda yang diberi nama Kereta Kiai Manik Koemolo. Kereta kuda tersebut merupakan hadiah dari Raffles untuk Pakualam. Hadiah tersebut diberikan Raffles untuk Pakualam pada tahun 1814. Kereta kuda tersebut berada tepat dibelakang istana.
Lokasi dan Rute Puro Pakualaman Yogyakarta
Lokasi Museum Puro Pakualaman Yogyakarta sangatlah mudah dijangkau dan ditemukan. Museum Puro Pakualaman mudah dicapai dari segala arah. Musuem Puro Pakualaman berada di JL. Sultan Agung, Puro Pakualaman, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute menuju wisata sejarah Museum Puro Pakualaman sangat mudah dijangkau karena jalan menuju obyek wisata tersebut sudah layak untuk dilewati. Jika anda dari pusat 0 km kota Yogyakarta ke timur melewati Jl. Panembahan Senopati, lurus terus menuju Jl. Raya Jogja. Kemudian sampai pertigaan ke utara melewati Jl. Masjid hingga sampai pertigaan dan lalu ke timur melewati Jl. Sewandanan. Ikuti terus jalan tersebut maka anda akan sampai ke wisata sejarah Museum Puro Pakualaman. Atau untuk memudahkan, bisa langsung klik alamat mapsnya di sini.
Untuk bisa sampai ke Puro Pakualaman, Anda bisa memanfaatkan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti becak, bus kota jalur 4, Transjogja trayek 1A dan 1B serta andong. Jalanannya yang mudah dan sudah beraspal akan memudahkan Anda untuk sampai tempat tujuan dengan mudah dan lancar. Khusus Transjogja, Anda bisa turun di Museum Biologi atau Pasar Sentul.
Harga Tiket Masuk Puro Pakualaman Yogyakarta
Harga tiket masuk untuk bisa masuk ke Museum Puro Pakualaman tidak dikenakan biaya. Anda dapat melihat berbagai barang peninggalan sejarah dari Puro Pakualaman dengan gratis. Walaupun begitu ketika anda berkunjung ke Puro Pakualaman akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 2000 untuk kendaraan motor dan Rp. 10.000 untuk kendaraan mobil. Cukup hemat bukan ?
Fasilitas di Puro Pakualaman Yogyakarta
Untuk fasilitas yang ada di museum Puro Pakualaman sudah terbilang cukup lengkap dan dapat membuat pengunjung merasa nyaman. Diantaranya terdapat Ruangan untuk pameran dan koleksi Puro Pakualaman. Tentu sangat cocok bagi Anda yang ingin mencari spot foto yang instagramable. Fasilitas pendukung lainnya seperti area parkir yang luas, toilet, Musholla dan warung makanan tentu juga sudah disediakan disini.
Jadi kapan berencana berkunjung ke Puro Pakualaman Yogyakarta yang penuh dengan informasi sejarah maupun budaya, dan bisa menjadi sarana edukasi bersama keluarga dan orang tersayang Anda. Yuk ajak teman atau keluarga berlibur ke sini. Dijamin seru dan asik pastinya. Matur nuwun (GoTripIna)