Home » Informasi » Bersantai Sambil Menikmati Kota Malam di Alun-Alun Merdeka Malang

Bersantai Sambil Menikmati Kota Malam di Alun-Alun Merdeka Malang

Jika lazimnya Kota memiliki satu pusat alun-alun, lain halnya dengan Malang. Bagi Anda orang asli Malang tentu tahu bahwa Kota Malang memiliki dua alun-alun, salah satunya yaitu Alun-Alun Merdeka. Alun-Alun Merdeka Malang merupakan alun-alun pertama di Malang. Jika Anda mengunjungi Kota Malang, Anda dapat singgah dan bersantai di sini. Ada beberapa aktivitas yang dapat Anda nikmati, apa saja itu? Berikut Kami berikan alasannya.

Sejarah Alun-Alun Merdeka Malang

Alun-alun Merdeka atau alun-alun Kotak dibangun pada tahun 1882 yang terletak di depan Masjid Jami Agung Malang. Alun-alun ini menjadi cukup aneh dikarenakan posisinya tidak berhadapan dengan kantor asisten residen sebagaimana kota-kota lain di Jawa. Hal ini dianggap menyimpang karena pada dasarnya alun-alun seharusnya memiliki kaitan secara filosofis, religius, ekonomis, kultural, dan politis dengan bangunan di sekelilingnya.

Sumber: dolandolen.com
Sumber: dolandolen.com

Alun-alun Merdeka mengalami pergeseran fungsi ketika terjadi pengalihan kekuasaan dari Jawa kepada kekuasaan kolonial Belanda.  Pemerintah berharap alun-alun berada dibawah kekuasaan namun ternyata rakyat berkehendak lain dan menjadikan alun-alun sebagai tempat publik, berjualan, bersantai, dan lain sebagainya.

Rakyat menjadikan alun-alun sebagai tempat aktivitas publik dengan tujuan sebagai bentuk perlawanan secara kultural terhadap kaum Belanda. Pasalnya di depan alun-alun terdapat sebuah bangunan bernama Societeit Concordia atau sekarang lebih dikenal dengan Sarinah Plaza sebagai gedung tempat hiburan bagi para kalangan Eropa dan Belanda. Di dalam gedung tersebut terdapat tempat minum, berdansa, biliar, bermain kartu dan sebagainya.

Dikarenakan orang-orang pribumi dilarang masuk ke gedung tersebut, maka para masyarakat berinisiatif dengan menjadi alun-alun tersebut sebagai tempat hiburan bagi mereka. Dengan dijadikannya alun-alun tersebut sebagai hiburan masyarakat pribumi, menjadikan Belanda tidak memperhatikannya dan tidak memasukkan alun-alun tersebut kedalam rencana pengembangan kota. Belanda membangun alun-alun baru yang bernama alun-alun Bundar atau yang sekarang dikenal sebagai alun-alun Tugu.

Pada tahun 1914, tepatnya tanggal 1 April 1914 malang memperoleh status Gemeente (Kota Madya) melalui undang-undang Desentralisasi No.297. Pada tanggal itu pula ditetapkan sebagai ulang tahun Kota Malang. Dengan status baru ini pula menjadi penanda bagi pembangunan Kota Malang  yang modern meninggalkan tata ruang pembangunan kota lama.

Baca Juga Bukit Bulu Coba Rais

Aktivitas di Alun-Alun Merdeka Malang

Sumber: jitunews.com
Sumber: jitunews.com

Alun-alun Merdeka dahulu penuh dengan pedagang asongan, pengemis, dan juga gelandangan yang mungkin menyebabkan orang-orang enggan berlama lama di sini. Banyaknya sampah di beberapa sudut alun-alun serta kotoran burung menyebabkan kurangnya daya tarik alun-alun ini. Namun, semenjak mengalami revitalisasi dilakukan, Alun-Alun Merdeka Malang menjelma kembali menjadi ikon kebanggaan Kota Malang. Alun-alun kini menjadi bersih dan nyaman untuk dikunjungi di kala waktu bersantai. 

Alun-alun ini memiliki hamparan rumput yang luas dan memanjakan mata, cocok sekali untuk bersantai di sore hari. Di sekitar alun-alun terdapat beberapa tempat berbelanja yang dapat Anda kunjungi. Anda juga dapat menikmati pertunjukkan air mancur menari dengan warna-warni yang cantik. Anda bisa menikmati pertunjukkan air mancur ini ketika malam hari. 

Di alun-alun Merdeka banyak terdapat street food yang dapat Anda coba makanannya, mulai dari telur gulung, martabak, tahu solet dan masih banyak lagi. Pada malam hari kuliner yang paling diburu oleh para pengunjung alun-alun adalah  tahu solet. Tahu solet merupakan tahu yang digoreng dan diberi berbagai macam jenis bumbu.

Selain air mancur, bagi para pecinta olahraga skateboarding, Anda juga dapat menemukannya di alun-alun ini. Ada sebuah skate park yang biasa digunakan untuk bermain skateboarding. Yang paling istimewa di alun-alun ini adalah dengan adanya sebuah ruang khusus bagi Anda para ibu menyusui jika ingin menyusui anaknya dengan aman dan nyaman. 

Bagi Anda yang tidak terlalu menyukai bersantai di atas rerumputan, tersedia juga gazebo-gazebo kecil yang tersebar di sejumlah sudut alun-alun. Disini anda juga dapat memberi makan burung-burung merpati dengan membeli makan burung seharga Rp 2.000 saja.  Alun-alun juga menyediakan sejumlah permainan bagi anak-anak yang terdapat di area bermain. Jika beruntung terkadang juga terdapat beberapa pertunjukkan yang diadakan di alun-alun.

Lokasi dan Tips Mengunjungi Alun-Alun Merdeka

Sumber: malangchannel.com
Sumber: malangchannel.com

Alun-alun Merdeka berada di Jalan Merdeka Selatan, Kauman, Kidul dalem, Klojen, Kota Malang. Karena lokasi yang berada di tengah kota, memudahkan akses Anda menuju alun-alun. Jika dari Balai Kota Malang Anda hanya perlu menaiki angkot yang mengarah ke Alun-alun Merdeka atau Anda dapat memanfaatkan jasa ojek online.

Jika Anda berkunjung ke alun-alun Merdeka, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan,

  1. Anda harus selalu menjaga kebersihan alun-alun
  2. Bawalah alat dokumentasi untuk mengabadikan moment
  3. Siapkan budget yang cukup
  4. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore atau malam hari

Mengunjungi Alun-Alun Merdeka Malang terutama di malam hari tentu menjadi pengalaman menarik menghabiskan waktu sembari mengabadikan moment bersama keluarga atau orang terkasih. Semoga bermanfaat. Sekian. Terima kasih.

Leave a Comment